Mohon tunggu...
Ari Indarto
Ari Indarto Mohon Tunggu... Guru - Guru Kolese

Peristiwa | Cerita | Makna

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Kanisian Nyantri - Bagian 1: Mempertahankan Toleransi Otentik di Tengah Keberagaman

24 Oktober 2022   11:25 Diperbarui: 24 Oktober 2022   18:18 458
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kanisian - Santri berbagi cerita, berbagi rasa (Dok. Pribadi)

Mengenal menjadikan sebuah cerita hidup dan bernilai. Ketika tembok kesombongan dihadirkan, yang terjadi adalah ketidakpedulian dan iri. Jika itu terjadi, tidak ada gunanya bicara tentang toleransi.

Kegembiraan begitu kentara ketika 18 Siswa SMA Kolese Kanisius menginjakkan tanah di tengah kota kecil Singaparna, Tasikmalaya. Setelah menempuh perjalanan selama 6 jam dari pusat kota Jakarta, pukul 14.00 WIB, rombongan ekskursi SMA Kolese Kanisius sampai di Pesantren Al-Furqom, Singaparna, Tasikmalaya. 

Ke-18 siswa Kanisius disampingi oleh 2 orang guru  untuk mengikuti program ekskursi. Siswa SMA Kolese Kanisius yang mayoritas beragama Katolik, dan sebagian beragama Budha dan Hindu tersebut  akan tinggal beberapa waktu di Pesantren Al-Furqon.  Sementara 140 siswa lain tinggal di sebelas pesantren yang tersebar di Jawa Barat dan sebuah seminari Stella Maris, Bogor.
Enam jam perjalanan harus tertebus sudah, ketika Kanisian santri ini perlahan-lahan turun dari bus dan masuk ke kompleks Pesantren Al-Furqon. Sekilas tampak biasa, namun ketika kami satu per satu menyalami segenap pimpinan pondok dan beberapa Santri, aroma kesantrian  begitu terasa. Keramahan, kejujuran dan ketulusan tampak sangat jelas tergambar. Disinilah ke-18 Kanisian ini akan belajar menjadi Santri; belajar cara hidup dan belajar menghidupi keyakinan.

Pesantren Al-Furqon menjadi tempat 18 Kanisian ini menimba ilmu di antara dua belas pesantren lain yang menjadi tujuan ekskursi. Pesantren yang menjadi tujuan ekskursi tahun 2022 ini adalah Ponpes Al-Marjan (Cipanas, Lebak Banten), Ponpes Cinta Rasul (Cibungbulan, Bogor), Ponpes Al-Ittifaq (Rancabali, Bandung), Ponpes Modern Sahid (Pamijahan, Bogor), Ponpes Darul Arqam Muhammadiyah (Cibiuk, Garut), Ponpes Nur El-Falah (Petir, Serang), Ponpes Al-Furqon Muhammadiyah Garut (Cibiuk, Garut), Ponpes At-Tajdid (Singaparna, Tasikmalaya), Ponpes Nadwatul Ummah (Astanajapura, Cirebon), Ponpes Al-Mizan (Jatiwangi, Majalengka). Selain itu Seminari Menengah Stella Maris (Bogor) juga terlibat dalam kegiatan.

Menikmati Menu Istimewa

Tidak langsung mengikuti acara pembukaan, 18 Siswa Kolese Kanisius langsung dijamu  makan siang. Begitu nikmat- meski sebelumnya dibekali makan siang- menikmati makan siang ala persantren ternyata berbeda  kenikmatan; menu biasa rasa begitu istimewa. Hari itu menjadi penanda bahwa Kanisian ini akan menikmati kegembiraan dalam belajar di tengah keberbedaan.  

Makan siang tidak berlangsung lama, karena acara penyambutan telah disiapkan dengan begitu sempurna. Di sebuah gedung olah raga, para Kanisian berkumpul dan siap untuk mengikuti acara pembukaan. Setelah selama 1 jam acara penyambutan yang memperkenalkan seluruh panitia dan Santri yang akan terlibat dalam kegiatan ekskursi. 

Acara ini sekaligus menandai bahwa seluruh Kanisian diterima  untuk "nyantri" di Pesantren Al-Furqon. Kanisian dan Santri saling pandang dan bersalaman. Tergambar wajah kegembiraan. Terdengar sedikit candaan diantara pada Santri dan Kanisian. Ada tawa lepas dari beberapa Kanisian. Kami merasa dekat seolah ini bukan perjumpaan yang pertama.  

Acara yang selalu inanti; siap antre untuk makan (Dok. Pribadi) 
Acara yang selalu inanti; siap antre untuk makan (Dok. Pribadi) 
Perlahan seluruh Kanisian diantar ke tempat kami tidur. Kanisian terpisah dengan  Santri yang lain, Kanisian ditempatkan di dekat ruang makan. Tampak beberapa Kanisian sesaat rebahan, sebagian sedikit bercanda, bercerita tentang perjalanan yang melelahkan, makanan yang begitu nikmat dan acara pembukaan yang sangat serius dipersiapkan. Masih tergambar jelas spanduk besar yang menyambut Kanisian dalam acara pembukaan siang itu. Penyambutan yang luar biasa.

Kedelapan belas siswa yang tinggal di Pesantren Al-Furqon tersebut adalah Raynor Tanahbrata, Richard Bryan Antonius, Roland David Sunyoto. Evan Tobias Tanoni, Fabian Ariasena Santoso, Jehezkiel Prayoga Benjamin Sianipar, Keenan Putera Halim, Hatorangan Bintang Pratwo Nainggolan, Narasimha Kusuma Aliwarga, Fortuno Dominic Johanson, Jason, Jason Franklynn Kurniawan, Gregorius Ivan Aditya Purwahendra, Jeremy Agustian Suwandi, Jovan Wilbert Soegiarto, Michael Dharmawan, Gabriel Putera Margono, Gamaliel Areteo Pramuditya dengan pendamping Ari Indarto dan Alfonsa Maria Theoterra.

Bergaya setelah latihan bela diri (Dok.Pribadi)
Bergaya setelah latihan bela diri (Dok.Pribadi)
Menjadi Keluarga

Acara di Pesantren Al-Furqon begitu padat. Sore hari, seluruh Kanisian mengikuti latihan bela diri Tapak Suci. Hampir dua jam, seluruh Santri dan Kanisian latihan bersama. Suasana begitu riuh ketika beberpa Santri dan Kanisian menunjukkan kemampuan. Sesekali pelatih mencoba anak-anak kota ini "beradu" dengan santri. Bukan dalam suasana serius, namun wajah kegembiraan benar-benar tergambar. Lelah pun lenyap tak terasa.
Berani bercerita karena kita keluarga (Dok. Pribadi)
Berani bercerita karena kita keluarga (Dok. Pribadi)
Setelah makan malam bersama ratusan Santri, para Kanisian dibagi dalam 5 kelompok dan ditemani Santri-Santri yang lain. Sebagian berjalan menyusuri lorong-lorong pesantren, sebagian duduk melingkar di taman, sebagian duduk lesehan di lapangan. 

Malam itu, mereka berbagi cerita, cerita tentang kehidupan masing masing. Pendidikan, sekolah, bahkan menembus masalah cinta dan keluarga menjadi menu utama cerita malam itu. Kanisian dan Santri pun tampak serius dan sesekali mereka tertawa lepas. Mereka seperti keluarga.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun