jelang 4 november, situasi dunia maya dan kompasiana cukup menghangat, apalagi ada tambahan bahan untuk dituliskan, manuver jokowi serta sby. awal minggu ini jokowi tiba-tiba mengajak luhut, yang menko maritim, mengunjungi hambalang ketemu dengan prabowo, rivalnya jaman pilpres dua tahun silam. agak mengherankan memang dalam forum yang seperti biasa selalu disampaikan sebagai silaturahmi biasa atau kunjungan balasan itu jokowi tidak mengajak wiranto yang menko polkam, tapi luhut yang menko maritim, padahal tak ada isu tentang kelautan yang sedang menonjol hari-hari ini, dan lagi sejak dulu tak ada rekam jejak prabowo ngurusi tentang kelautan, kalau pertanian iya, jadi kenapa ga ngajak menteri pertanian misalnya, he he
dan, konon sebagaimana yang berseliweran di sosial media, jokowi bertemu dengan prabowo ini adalah dalam rangka untuk ikut meredam massa jelang aksi 4 november, dan entah deal apa yang terjadi, yang jelas memang pasca bertemu dengan jokowi, kemudian tersiar kabar bahwa prabowo kemudian menemui presiden pks, dan tiba-tiba kemaren terdengar kalau lewat jagoan mereka di pilgub Jakarta, sandiaga, menghimbau agar pendukungnya tidak ikut ambil bagian dalam aksi 4 november.
di sisi lain, pasca pertemuan dengan prabowo, jokowi kemudian juga gerak cepat mengundang perwakilan dari mui, nu dan muhammadiyah untuk membahas situasi jelang 4 novemver. sekalipun lewat salah satu peserta yang diundang, terlihat tak ada hasil dalam pertemuan itu, malah pertanyaan kunci dari ketua pemuda muhammadiyah tak dijawab lugas oleh jokowi kecuali jawaban muter-muter yang ga nyambung jualan tentang revolusi mental, he he
sungguhpun demikian, hasil dari pertemuan jokowi dengan beberapa pihak ini disambut gegap gempita oleh para pendukungnya, seolah-olah dengan bertemu prabowo dan perwakilan mui, nu, muhammadiyah maka persoalan telah selesai. padahal, jika diamati dengan seksama, sebenarnya persoalan ini tetap masih jauh dari selesai, prabowo bukanlah tokoh kunci dalam aksi 4 november mendatang, hal yang bahkan diakui oleh perwakilan dari mui, nu, muhammadiyah yang bahkan menyarankan agar jokowi bertemu dengan salah satu tokoh kunci aksi, yaiktu fpi, namun tak ada tanggapan dari jokowi terhadap usul tersebut.
di sisi lain, lewat aparat keamanan, jokowi mencoba meredam aksi 4 november dengan menemui tokoh-tokoh ummat di daerah agar tidak ikut ambil bagian dalam akasi jumat mendatang, hal yang sebenarnya menggelikan, kenapa begitu takutnya menghadapi aksi 4 novembver ini, bukankah aksi massa adalah hal yang lumrah dalam alam demokrasi, dan bukan sekali ini ada aksi dilakukan di negeri ini sejak puluhan tahun silam, tapi baru kali ini seorang presiden sampai harus bersibuk ria meredam aksi yang tidak ditujukan bagi dirinya, he he
sementara tadi malam, para tokoh penggerak aksi berkumpul untuk konsolidasi, dan tak terlihat ada penurunan semangat dari mereka pasca jokowi sibuk bergerak kesana kemari untuk meredam aksi mereka, yang ada adalah mereka tetap bersemangat, karena nyatanya dukungan aksi ini tetaplah meluas, tak hanya hanya massa dari seputar jakarta saja yang bakal hadir, tapi juga dari seantero jawa, bahkan dari luar jawa sudah mulai bergerak menuju ke jakarta, so bagi para pendukung setia ahok, yang mengira bahwa jokowi berhasil meredam aksi hanya karena manuver naik kuda bareng prabowo, silahkan gigit jari, jika tetap ga yakin bahwa aksi bakal diikuti ratusan ribu massa, bolehlah besok turun langsung ke tkp untuk membuktikan, sekalian kita juga pengin liat seberapa besar sih pendukung ahok di dunia nyata, jangan-jangan hanya besar di sosial media dan di kompasiana ini saja, tapi di dunia nyata minim pendukung massa, he he
bahan tulisan :
