Mohon tunggu...
A Zainudin
A Zainudin Mohon Tunggu... Lainnya - Penyuka Sastra

Menulis sesuai kata hati.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Bekerja dari Rumah

23 November 2020   14:13 Diperbarui: 23 November 2020   14:24 172
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi. Sumber: news.indotrading.com

Rasanya seperti sewindu kita tidak ketemu
Aku rindu menyapa kalian di depan pintu, tertawa terbahak menimpali teman yang lucu
Ada jomblo yang dipasang-pasangkan, wajahnya malu-malu
Ada curhatan ibu-ibu yang mengeluhkan waktu rumahnya di penghujung hari
Acara ulang tahun di ruangan bos yang baik hati.
Makan siang di kantin barengan.
Menunggu mobil jemputan.
Presensi pagi sambil lari ngos-ngosan

Tiba-tiba kita begitu berjarak dan susah sekali bertemu
Ruangan sunyi. Selasar sepi.
Meski kita tetap heboh melalui gawai.
Sesekali kita bergiliran jaga. Juga hampa. Satu dua orang ketemu apa enaknya?
Ulang tahun berupa ucapan via WA. Doa-doa berupa 
copypaste pesan sebelumnya.
Arisan jemputan dikocok lewat aplikasi.  Mobil jemputannya malah sudah lama berhenti.

Rumah terlihat itu-itu saja. Bekerja diselingi sarapan atau makan siang.
Atau menjemur baju.
Atau menahan rasa mengajari anak yang tak bisa-bisa.
Saat rapat mematikan 
speaker takut kedengaran celotehan istri di sampingnya.
Waktu bekerja yang tak semestinya.
Rapat melewati jam makan malam.  Wajah istri buram.
Karena menghabiskan waktu di depan layar.  Anak harus sabar.
Dijanjikan jalan-jalan setelah Ashar.  Tetap saja hingga malam merayap rapat belum kelar

Rasanya sudah rindu. Memakai baju dan celana rapi.  Bukan baju dasi dipadu celana hawai.
Presensi memang repot di ruangan lagi.  Tak bisa  sambil bangun pagi.
Berdesakan di kereta api.  Naik jemputan lagi.  Polusi lagi.
Saat anak pulas sudah pergi.  Tiba di rumah anak tidur lagi.

Ya, sudah.  Kita tak bisa memilih sesuka hati.  Tugas kita menikmati.

Tangerang Selatan, 23 November 2020

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun