Mohon tunggu...
Arif Uopdana
Arif Uopdana Mohon Tunggu... Lainnya - uopdana 1993

Fakir ilmu

Selanjutnya

Tutup

Nature

PT. Aneka Tambang, Tbk. Antara peluang dan ancaman bagi Pegunungan Bintang, Papua

20 Mei 2020   13:47 Diperbarui: 8 Juni 2020   18:40 1444
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Tambang Ok Tedi Mining Limited (OTML) di Tabubil, PNG

PAPUA

Provinsi Papua terkenal sebagai pulau yang memiliki kekayaan Sumber Daya Alam yang melimpah, mulai dari kekayaan sumbedaya alam yang berada di atas permukaan (hutan dan segala isinya, tanah yang subur, pemandangan yang indah), maupun potensi kekayaan alam yang berada di bawah permukaan seperti bahan galian mineral, Batubara, Minyak dan Gas bumi. Tidak berlebihan jika selama ini Papua dijuluki surga kecil yang jatuh ke bumi.

Kekayaan sumber daya alam khususnya sektor pertambangan mineral di Papua mulai di eksploitasi tiga bulan setelah pemerintah mengeluarkan Undang-Undang No. 1 Tahun 1967 tentang  Penanaman Modal Asing. Tepatnya pada tanggal 5 April 1967 dilakukan penandatangan kontrak Karya (KK) antara Freeport Sulphur Company (FCS) dan pemerintah Indonesia.

GEOGRAFIS  KABUPATEN PEGUNUNGAN BINTANG

Salah satu kabupaten di Papua yang memiliki potensi cebakan mineral yang prospek untuk di lakukan eksplorasi adalah kabupaten Pegunungan Bintang, dengan ibukota di Oksibil. Terletak di barisan pegunungan Jayawijaya dengan puncak tertinggi adalah Puncak mandala (4.700 Mdpl). Kabupaten ini memiliki luas 1.568.300 ha. Secara Astronomis terletak antara 140°05’00” - 141°00’00” Bujur Timur dan 3°04’00” - 5°20’00” Lintang Selatan. Sebagian besar wilayahnya berupa pegunungan, dengan ketinggian antara 400- 4700 Mdpl. Dan curah hujan tahunan 2000-3000 mm. Secara administrasi disebalah utara berbatasan dengan kabupaten Keerom dan Jayapura. Disebelah selatan berbatasan dengan kabupaten Boven Digoel. Sementara disebelah barat berbatasan dengan kabupaten Yahukimo, dan di sebelah timur berbatasan langsung dengan negara tetangga PNG (Papua New Guinea).

Kabupaten Pegunungan Bintang yang baru dimekarkan dari kabupaten induk Jayawijaya pada tahun 2002 memiliki 34 Distrik (kecamatan) dengan 277 kampung dan jumlah penduduk pada tahun 2017 adalah 74.473 jiwa (BPS Kabupaten Pegunungan Bintang, 2018). Dengan mayoritas mata pencarian masyarakat adalah berkebun/bertani. Sedangkan dalam Indeks Pembangunan Manusia (IPM) di kabupaten Pegunungan Bintang menurut Badan Pusat Statistik tahun 2018 adalah 44.22 dan menempati peringkat ke-27 dari total 29 kabupaten/kota di Provinsi Papua.

GEOLOGI PEGUNUNGAN BINTANG 

Pegunungan Bintang berada pada kawasan Papua Fold Belt and Trust Belt (FTB) yang memanjang dari ujung barat pulau papua sampai ke timur di negara Papua New Guinea (PNG). Formasi batuan pembawa mineral logam di Pegunungan Bintang  terdiri dari formasi batu gamping yawee kala paleogen (65,5 – 23,03 juta tahun silam), batu gamping Oksibil kala Neogen (23,03-2,588 juta tahun silam), dan batuan monzonit timepa kala Neogen (23,03-2,588 juta tahun silam) dengan batuan sedimen tertua yaitu dari kelompok kembelangan. Sepanjang PTB merupakan konsentrasi endapan mineral logam tipe skarn dan porfiri yang kaya kandungan Emas dan Tembaga. Seperti di Ertsberg, Grasberg, dan Ok Tedi Mining.

Papua Fold Belt and Trust Belt (FTB)
Papua Fold Belt and Trust Belt (FTB)

OK TEDI MINING LIMITED (OTML)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun