Mohon tunggu...
Arif RahmatTriasa
Arif RahmatTriasa Mohon Tunggu... Editor - Islamic Studies (Concentration in Islamic Educational Psychology)

Aktivis Cinta dan Pluralisme

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Fleksibilitas NDP antara Ideologi Dunia

18 Februari 2020   09:05 Diperbarui: 18 Februari 2020   09:12 551
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) adalah organisasi kepemudaan yang berlandaskan kepada Islam sebagai jalan gerakan perjuangan sosial berbangsa dan bernegara, yang kehadirannya merupakan usaha sadar akan kondisi bangsa Indonesia dan umat Islam, dalam kerangka yang digagas Lafran Pane pada 5 Februari 1947, yaitu mempertahankan Negara Republik Indonesia dan mempertinggi derajat bangsa Indonesia, serta menegakkan dan mengembangkan ajaran Islam. 

Dalam memahami keislamannya, tentu al-Quran menjadi dasar pedoman nilai-nilai gerakan, yang dirumuskan dalam sebuah kerangka pemikiran ideologis bernama Nilai-nilai Dasar Perjuangan (NDP).

 NDP adalah sebuah kerangka konstruktif dalam pola pikir bagi generasi muda Islam, agar memperkuat upaya-upaya pembangunan dalam peradaban manusia.

Penyusunan NDP diprakarsai oleh Nurcholish Madjid (Cak Nur), merupakan kesimpulan perjalanannya di Timur Tengah yang dilakukannya pada tahun akhir 1968 dalam mengamati pengalaman praktek keislaman di sana, dan yang kemudian, Cak Nur merasa kecewa dengan fenomena yang beliau temukan. Kemudian, dari kajian Al-Quran yang Cak Nur lakukan, menghasilkan gagasan tentang Nilai-nilai Dasar Islam, dan beliau ajukan di Kongres IX di Malang tahun 1969, dan selanjutanya gagasan tentang teks tersebut diterima dengan catatan-catatan penyempurnaan. 

Selanjutnya lahirlah NPD yang dirumuskan oleh perumus yang diamanatkan kongres untuk menyusun penyempurnaan nilai ini, yaitu Cak Nur, Endang Saifudin Anshari, dan Syakieb Machmud. 

NDP merupakan kerangka ideologi kader HMI, dengan menekankan pengamalan Dienul Islam secara Kaffah dengan bentuk pemahaman nilai-nilai, yang kemudian diimplementasikan dengan gerakan-gerakan nyata.

Ideologi dapat dipahami sebagai sebuah keadaan ideal yang dicita-citakan untuk tercipta, yang berbentuk gagasan tentang cara pandang dunia (world view), yang metodologis, dan sebuah tujuan atau cita-cita ideal. 

Tentu, NDP secara substantif merupakan sebuah tawaran kebaikan yang diinginkan masyarakat. Sebagai bagian dari gerakan, kehadiran HMI mesti dilandasi dengan kehadiran NDP sebagai ideologi, cara pandangan kehidupan, yang kemudian menjadi panduan sosial untuk melahirkan peradaban yang menjunjung tinggi nilai-nilai universalitas kemanusiaan, dengan tawaran intelektual, yang menjadikan Islam sebagai paradigma yang menawarkan pola-pola yang epistemik dalam menciptakan peradaban.

Perumusan NDP, sebagaimana diungkapkan oleh Cak Nur, terinspirasi dari ketiadaan bacaan yang komprehensif dan sistematis tentang pemikiran Islam, yang menyebabkan kecemburuan nya kepada generasi muda komunis yang dibekali buku Pustaka Kecil Marxisme, yang kemudian, beliau tertarik dengan pemikiran Willy Eicher dalam buku  The Fundamental Values and basic demand of Democratic Socialis.  

Dapat disimpulkan bahwa, seluruh pandangan kehidupan temtang dunia adanya sebuah keinginan untuk bahagia dengan wujud keadilan dna kemakmuran dalam peradaban kemanusiaan. Dan kerangka ideologis tersebut dirumuskan  dlam tujuh bab pembahasan NDP yang terdiri dari; dasar-dasar kepercayaan, pengertian tentang kemanusiaan, kemerdekaan ikhiar manusia dan universalitas taqdir, yang mewujudkan hibungan spiritual antar manusia dan Tuhan Yang Maha Esa, teraktualisasi dalam kehidupan bermasyarakat, yang mewujudkan sistem ekonomi dan sosial masyarakat yang adil dan makmur, dengan alat yang mewujudkan itu adalah rasa kemanusiaan dan ilmu pengetahuan.

Sebagai ideologi NDP bersifat fleksibel, berarti bahwa kerangka berfikir yang dibangun oleh NDP sebagai landasan gerak yang ideologis sesuai dengan cara pandangan dunia. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun