Mohon tunggu...
Arif Suhandha
Arif Suhandha Mohon Tunggu... -

Mencintai langit sore dan kopi setengah gula

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Crosser Cilik dari Malang

29 Juni 2016   02:42 Diperbarui: 29 Juni 2016   02:55 370
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dicky Aldy Pratama di sela latihan, di lintasan moto trail Rowobaung, Pronojiwo, Kabupaten Lumajang. (Foto dok. pribadi)

Banyak orang mengira kalau moto trail adalah olahraga yang pantas dilakukan oleh orang dewasa. Selain ekstrim dan memacu adrenalin, olahraga yang satu ini memang diperlukan keahlian khusus.    

Nur Holli tidak menyangka kalau anak semata wayangnya, Dicky Aldy Pratama kini menjadi raja tikungan. Meski sang anak saat ini masih berusia 15 tahun, namun prestasinya di ajang moto trail luar biasa. Bakat yang dimiliki Dicky berbeda dengan anak usianya yaitu menjadi crosser cilik.

Ditemui di lokasi latihan, sore itu lintasan moto trail di Rowobaung, Pronojiwo, Kabupaten Lumajang terlihat masih basah setelah diguyur hujan. Jalanan yang terjal serta medan yang cukup naik mengiringi tim moto trail Dicky. Lintasan yang terletak di lereng Gunung Semeru ini cukup jadi pilihan bagi Dicky, karena memiliki tikungan dan rintangan yang bersahabat untuk anak seusianya. 

Gerimis kecil masih terlihat turun membasahi tubuh Dicky. Ia bergegas berganti pakaian balap. Tak lupa ia juga menyiapkan helm full face, sepatu boat, dan perlengkapan safety ride lainnya. Ayahnya bersama tim bersiap menurunkan dua moto trail dari mobil pick up. Seperti biasa mereka melakukan check uppersiapan pada mesin. Mesin menjadi perhatian serius bagi Nur Holli agar aktivitas di lintasan balap anaknya tidak ditemukan kendala.

“Motor harus benar-benar dalam kondisi fit agar jalannya latihan lancar tak ada kendala. Piranti yang disiapkan dari ujung kepala hingga kaki juga harus safety,” kata Nur Holli sambil menyiapkan motor anaknya.

Menjadi crosser cilik tentu bukan permintaan Nur Holli, bukan pula kemauan keluarganya. Hobi balap moto trail ini mulai digeluti Dicky sejak enam tahun lalu saat usianya masih 9 tahun. Awalnya sang ayah menyulap motor bebek satu-satunya jadi menyerupai moto trail. Tak tanggung-tanggung Nur Holli mengubah mesin, body motor, ban depan, dan belakang menyerupai moto trail. Biaya besarpun rela dikeluarkan Nur Holli untuk mengubah tampilan motor tersebut. Ya, sampai sekarang Dicky seringkali memakai hasil rakitan sang ayah di lintasan lomba.

Dicky rupanya sudah terbiasa melihat ayahnya yang hobi utak-atik motor. Setiap kali ayahnya memperbaiki motornya, ia selalu ikut. Tak jarang tangan-tangan mungilnya turut membantu. Inilah yang membuat ia terbiasa dengan mesin motor. Dari situ ia banyak mengeksplorasi apa yang dilakukan sang ayah. Hal ini dilakukannya setiap  hari, setiap ia usai pulang dari sekolah.

Kebiasaan lain lamat-lamat muncul ketika ia ikut ayahnya berangkat ke kebun. Di daerah rumahnya yaitu di Desa Tirtomarto, Ampelgading, Kabupaten Malang. Kawasan ini memang memiliki tekstur jalan tanah yang naik dan bergelombang. Belum lagi saat hujan, tanah menjadi lumpur dan medan yang cukup sulit dilalui oleh motor bebek.  

Setiap hari, Dicky selalu tampak ingin ikut berkebun. Sekedar mencari rumput untuk diangkut pada moto trail rakitan ayahnya. Tanjakan-tanjakan keras serta medan yang berat untuk menuju ke kebun membuat ia terbiasa. Itulah pelajaran awal baginya, lintasan kebun di sekitar rumah yang membentuk kepribadiannya menjadi crosser cilik.

“Saya tak bisa melarangnya, apa yang ia sukai maka saya akan dukung. Sejak kecil ia sudah pandai naik motor, melebihi anak seusianya. Melihat bakat anak saya, akhirnya saya mengikutkan dia perlombaan balap moto trail pada level anak-anak,” kata Nur Holli mengingat perjuangan anaknya.

Olahraga moto trail cukup memacu adrenalin. (Foto dok. pribadi)
Olahraga moto trail cukup memacu adrenalin. (Foto dok. pribadi)
Melihat semangat anaknya di arena lomba Nur Holli semakin yakin kalau anaknya bisa. Ia selalu menjajal pada tiap even yang akan berlangsung. Tak jarang ia selalu mengikutkan perlombaan di luar Malang. Tujuannya agar Dicky mampu beradaptasi dengan lintasan lain yang berbeda..

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun