One Minute Muslim
Iman melahirkan ilmu, ilmu melahirkan amal
Man will only earn from what he does (QS 53 : 39)
Jika agama keniscayaan, dan menjadi mukmin yang sejahtera dan berkecukupan lebih dicintai, maka pertanyaan berikutnya adalah bagaimana memulainya, muslim yang berkarya dan mandiri.
"Tidaklah seseorang makan suatu makanan yang lebih baik daripada makanan hasil dari pekerjaan tangannya sendiri. Dan (dahulu) nabi Daud makan dari hasil pekerjaannya sendiri," sebagaimana ujar Rasullulah yang disampaikan Al Bukhari.
Kongruen dengan tutur para sejarawan, Daud adalah gembala dan pandai besi yang dalam perjalanannya mengantarkan ia menjadi prajurit dan akhirnya raja. Kisah zero to hero ini tidak menjadikannya lupa, dengan statusnya sebagai raja, ia masih tetap turun mengotori tangan, menempa besi sebagaimana keahliannya.
Penghasilan yang paling baik, adalah hasil dari pekerjaan seseorang dengan tangannya sendiri, dan setiap perniagaan yang baik," ujar Rasulullah ketika menjawab pertanyaan soal pendapatan kerja.
Dan untuk memulainya, maka dibutuhkan sebuah alasan besar, mengapa kita bersedia bekerja dan mengotori tangan, alasan yang akan membuat tujuan kita tak mudah padam.
Cerita tiga orang pekerja bangunan ini bisa menjadi rujukan, ketika mendapatkan pertanyaan sedang mengerjakan apa, masing-masing punya jawaban yang berbeda.
Pekerja pertama mengatakan tengah menggali pondasi, yang kedua menjawab tengah menggali agar keluarganya bisa makan, dan yang ketiga menjawab, "saya sedang membangun tempat ibadah agar orang bisa sembahyang dan berdoa dengan baik."
Ketiga jawaban pekerja itu tidak ada yang salah, namun yang berbeda, adalah tujuan dari pekerjaan yang dilakukannya. Pekerja ketiga, punya tujuan yang jauh lebih besar daripada uang. Dan uang adalah motivasi lemah mengapa seseorang bekerja.