Mohon tunggu...
Bledhek
Bledhek Mohon Tunggu... Operator - ____________

Pengkhayal LEPAS

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana Pilihan

Tragedi Lomba!

8 November 2021   22:10 Diperbarui: 8 November 2021   22:18 317
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber; Pixabay.com

Dengan menjadi juara, kenangan manis akan berkesan untuk langkah selanjutnya. Pengalaman riuhnya tepuk tangan akan selalu bergema mengisi telinganya. Mengisi kenangan pada hati pemirsa, menjadi panutan orang lain untuk mengejar dan meraihnya.

Ia jua lupa, juara adalah dambaan bagi setiap peserta lomba. Apalagi hadiah besar bisa digunakan apa saja. Jika tidak untuk dirinya, bisa saja dibagian sebagai hadiah dan kenang-kenangan untuk teman atau sahabat-sahabatnya.

"Aku masih ingat," katanya.

"Dahulu aku pernah jadi juara. Aku pernah naik ke atas panggung megah dalam iringan ribuan tepuk tangan. Mataku hingga silau oleh sorot lampu kamera. Aku memikul hadiah yang sangat banyak...," lanjutnya.

"Apakah yang seperti itu tak membuatmu bangga?"

Setelah setahun berlalu orang-orang mulai melupakan namanku. Jangankan namanku, peristiwanya saja mereka sudah lupa. Apalagi kenangan manis saat aku berdiri di sana. Lupa....

Langkah kakinya terus saja melaju. Seakan tak pernah lelah.

"Apa yang kau cari anak muda?"

Ia memang tak lagi muda. Langkah kakinya tak lagi segesit dahulu. Aliasnya masih tersemat di dalam dirinya. Sayangnya orang-orang tak lagi mengenalnya. Apalagi mengenangnya....

Lalu apa yang kau cari?

"Aku tak lagi ingin ikut lomba?"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun