Mohon tunggu...
Bledhek
Bledhek Mohon Tunggu... Operator - ____________

Pengkhayal LEPAS

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Setelah Magrib

31 Maret 2021   17:55 Diperbarui: 31 Maret 2021   18:08 214
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Setelah Maghrib

Yang meninggal, telah ditanam
Ia bertanggungjawab atas segala perbuatan
Mula kehidupan baru, pintu dan jendela tak lagi ditutup dan dibukakan
Yang sakit, meminta ampunan
Agar derita dikurangkan
Atau diangkat lalu dilenyapkan
Dari bibir terucap kesakitan
Dari hati doa tak terputuskan

Yang berjuang dalam menghidupi
Membuka lapak lagi
Berharap singganya pembeli
Nasihat saudara tertua masuk lalu diingati
Sambil tafakkur merenungi
Harum sebentar melintas dan berhenti
Menggoda mengajak kembali
Sibuknya membuat lupa diri
Hingga seperti dahulu lagi
Dari hari ke hari
Mencakar-cakar tanah mengais rejeki

Ia yang menjadi saksi
Mencatat dalam kepala
Terjadi dan terjadi
Dari riuh yang hidup
Dari tangis keluarga yang mati
Dari cerita sebab tragedi terjadi

Kini kembali sunyi
Dalam kepala cerita menjadi puisi
Dalam larik peristiwa dipercantik diperbaiki
Pelajaran hari ini
Pelajaran untuk nanti
Lengkap
Mengisi secuil sanubari

Kamar kembali lengan dan sunyi, seperti hati ini

Tb, 31 Maret 2021

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun