Mohon tunggu...
Bledhek
Bledhek Mohon Tunggu... Operator - ____________

Pengkhayal LEPAS

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Tidak Tengleng, tapi Oleng

26 Maret 2021   21:28 Diperbarui: 26 Maret 2021   21:30 190
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
TehSusu.Com Seorang Lelaki Tua | | Life & Travel Journal Blogger Indonesia

Tidak  Tengleng, Tapi Oleng!

Ini bukan gulai cair,
Tapi rasanya getir
Hal paling menghibur hanya nyinyir
Juga bukan kopi pahit,
Sambiloto saja masih mampu aku bilang tidak
Lebih dari itu

Saat begitu banyak orang
Ia diam membisu
Bisa jadi agar tidak menarik perhatian
Namun saat berduaan
Pedihnya seperti daging pipi disayat sembilu,
Ditumpahkan air garam,
Lalu dijentik dengan kuku tajam

Tugu sekokoh apa pun akan roboh tersapu tornado
Apalagi tiga kali sehari terjadi

Tentu saja tidak mungkin aku tega
Untuk memelototkan mata
Apalagi keluar kata-kata
Mustahil marah begitu rupa

Bukan salahnya, juga aku
Takdir menentukan dan telah berlaku
Saat rumput ditakdirkan melayap
Tak mungkin batang besar kuat tegak

Seperti halnya ayam, dipatahkan kedua kakinya
Lalu dipaksa terbang
Hanya ayam sakti yang bisa,
Dan pasti hanya ada di dunia maya
Tidur, terjaga, kejadian menimpa
Semua nyata

Masa ada ukurannya
Jenis ada bentuknya
Dan, masa jenis jadi pembentuk karakteristik senyawa

Silakan jika kalian tertawa,
Ia tidak tengleng
Namun tetap saja oleng

Tb, 26 Maret 2021

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun