Terbelenggu Masa Lalu
Kerap kali kita terbelenggu dengan masa lalu
Kenangan manis selalu menutupi mata,
Sangat tipis dan transparan
Tak peduli syahdu, haru biru
Pernah suatu kali ada ribuan foto dan ratusan video tersimpan di laptop
Untuk menghilangkan jejak, semua dihapus lengkap
Saat sekelebat bayangan datang, maka adegan demi adegan hadir kembali
Guruku pernah berkata, "Sekali kau buat dosa, ia akan melekat kuat dalam tengkorak kepala. Akan sulit melepaskannya."
Mungkin ada benarnya
Padahal sepanjang usia, begitu banyak kejadian telah menerpa
Bagaimana melupakannya?
Pertanyaan ini selalu mengiang di kepala
Atau mungkin guruku benar, "Nanti saat pertanggungjawaban diperlukan. Ia akan kembali memutar ulang reka adegan. Saat itu tak ada kedustaan."
Lantas bagaimana halnya dengan "pertobatan", apakah seperti berkas dalam laptop yang dihapus lengkap, termasuk keranjangan sampahnya. Padahal jejak digital tetap menjadi ganjal. Akan menjagal lupa.
Yang terjadi kadang, satu dusta akan melahirkan dusta berikutnya
Kejahatan kecil beranak pinak jadi kejahatan besar beserta sifat bawaannya
Sementara lahirnya perbuatan, karena ada niat dan kesempatan
Setiap saat, kesempatan selalu ada
Setiap waktu niat bertalu-talu
Sedikit pun tak ada yang membelenggu
Bagaimana jika sudah begitu?
"Lakukan sesuatu, perbaiki apa yang rusak. Bangun yang baru, tinggalkan tempat hitam itu, menjauh dan sejauh-jauhnya, seberapa kamu bisa. Isi setiap detik dengan kebaikan. Niscaya tak akan ada yang sia-sia dari waktumu yang tersisa."