Mohon tunggu...
Bledhek
Bledhek Mohon Tunggu... Operator - ____________

Pengkhayal LEPAS

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Lembayung Senja, Sebuah Tanda Tanya

13 Maret 2021   23:11 Diperbarui: 13 Maret 2021   23:30 1363
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pixabay Langit Kuning Senja Sinar - Foto gratis di Pixabay

Lembayung Senja, Sebuah Tanda Tanya

Aku selalu bertanya, kenapa malam selalu identik dengan kegelapan. Seperti juga siang, terang dan riuhnya kegiatan

Ada senja di antara keduanya, saat warnanya berubah
Kuning, kemudian menjadi warna keramat dalam beberapa adat-istiadat

Lalu menanti terbit matahari, tenggelamnya juga. Jadi andalan penikmat awal dan akhir perjalanan

Nenek dahulu pernah menasihatkan, "Jika sudah senja segera masuk ke rumah. Segera tutup jendela. Senja waktunya hantu gentayangan. Nanti kalian akan dimakan atau disembunyikan."

Aku, termasuk kanak-kanak lain masih takut
Kadang lebih takut dari suara nyaring gluduk
Melekat kuat

Pertanyaan pun berpindah, kenapa takut melekat terbawa hingga dewasa
Ada yang begitu takut dengan hantu
Dengan gelap
Juga dengan terik yang menghitamkan kulit badan
Sementara senja menjadi pemandangan indah untuk mata
Kadang jadi lambang syahdunya percintaan

Jika senja kuning datang,
Teriakan demi teriakan
Dari mulut ke mulut beredar cerita
Dari generasi ke generasi menurunkannya
Ketakutan atau ketaatan yang ditularkan?

Aku selalu bertanya, "Lembayung Senja benarkah ada? Hingga fenomena ilmiah membahas detail isinya."

Hingga kini masih misteri, sementara mitos telah membumi

Tb, 3 Maret 2021

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun