Terimakasih yang Sangat Mahal
Kita sedang berhadapan; ada kalanya musim panas dan hujan beriringan, sakit dan sehat antara tubuh dan bayangan, saat siang begitu terang
Seperti seorang ibu berkata, "Jika mungkin, biarlah sakit aku saja yang merasakannya." Sambil memberikan buah dada terbaik yang bagi sebagian orang enggan merusak, bahkan bentuknya
Kita mesti tersenyum; orang tak akan mengerti berapa dalam luka tersimpan, dan 24 jam harus senantiasa berjaga hingga tumbuh dewasa. Ini bukan tugas satpam yang tiap awal bulan tersenyum lebar setelah gajian berikut premi menggembirakan
Kita akan merasa saat mengalaminya; sakit itu butuh diobati, diangkat lewat operasi, jika mungkin. Kalau sakit gigi begitu menyiksa, sekali meminum pereda nyeri mungkin akan sirna. Bayangkan jika kancer besar dalam kepala!
Melihat atau menyaksikan saja, siksanya begitu terasa. Apalagi jika kita berada di tengah-tengahnya, pelaku sekaligus perasa
Dan kita benar-benar sedang berhadapan. Sakit ingin hilang, sehat ingin memeluk badan sepanjang jalan hingga ujung mata memandang
Mungkinkah bisa?
Kalau masih gamang, kenapa sangat susah berterimakasih untuk apa yang sekarang melekat di badan.
Atau menunggu ia datang, baru penyesalan keluar bagai keringat panas di hari siang
Tb, 12 Maret 2021