Mohon tunggu...
Bledhek
Bledhek Mohon Tunggu... Operator - ____________

Pengkhayal LEPAS

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Olehkarena Cinta, Benci pun Sirna

6 Maret 2021   22:49 Diperbarui: 6 Maret 2021   23:26 113
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ePsikologi.com Psikologi Cinta: 5 Pengertian, Teori, Manfaat dan Dimensinya

Olehkarena Cinta, Benci Pun Sirna

Saat cinta telah jadi urat nadi,
Tak ada satu kata
Tak juga cara
Bibit seunggul apa
Pupuk sesubur ditanam pagi
Petang dituai
Tanaman kebencian tunasnya mati
Pada yang dicintai

Seperti melukis wajah kekasih
Purnama begitu indah
Akan kalah
Bertekuk lutut di bibir lincah
Menerangkan rupa
Lentik bulu mata
Hingga senyum terakhir terlukis
Melintas secepat kilat

Kerinduannya
Menutup isi segala ruang
Hasrat
Syahwat
Menetap lama
Tak akan mampu jadi pembeda
Para penikmat
Candu melekat
Aroma semerbak
Dari ujung kaki hingga helai rambut kepala
Di pelupuk mata
Olehkarena cinta
Benci pun sirna

Tb, 6 Maret 2021

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun