Olehkarena Cinta, Benci Pun Sirna
Saat cinta telah jadi urat nadi,
Tak ada satu kata
Tak juga cara
Bibit seunggul apa
Pupuk sesubur ditanam pagi
Petang dituai
Tanaman kebencian tunasnya mati
Pada yang dicintai
Seperti melukis wajah kekasih
Purnama begitu indah
Akan kalah
Bertekuk lutut di bibir lincah
Menerangkan rupa
Lentik bulu mata
Hingga senyum terakhir terlukis
Melintas secepat kilat
Kerinduannya
Menutup isi segala ruang
Hasrat
Syahwat
Menetap lama
Tak akan mampu jadi pembeda
Para penikmat
Candu melekat
Aroma semerbak
Dari ujung kaki hingga helai rambut kepala
Di pelupuk mata
Olehkarena cinta
Benci pun sirna
Tb, 6 Maret 2021
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!