Mohon tunggu...
Bledhek
Bledhek Mohon Tunggu... Operator - ____________

Pengkhayal LEPAS

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Badut dan Uang Receh

21 Februari 2021   10:13 Diperbarui: 21 Februari 2021   10:18 206
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Badut dan Uang Receh

Badut mulai memasang aksi. Berangkat pagi, setelah dini hari berunding untuk mengakali. Jangan sampai tertangkap tangan atau kepergok transaksi

Dari satu tempat parkir ke tempat parkir lainnya. Badut memasang mata
Bergebok-gebok uang dalam karung. Bergembok-gembok perundung
Akan bertukar entah pada siapa

Ia yang pernah berkhutbah tentang kebajikan
Ia yang pernah berkhutbah tentang kejujuran
Ia yang jadi panutan
Ia yang jadi teladan
Ia yang jadi pimpinan
Ia adalah yang tertangkap tangan
Ia bukan badut sebarangan
Semua mata uang adalah receh di matanya
Semua nasib orang adalah receh di matanya
Semua kesengsaraan akibat perbuatannya adalah receh di matanya
Jangan-jangan bukan yang lain
Jangan-jangan ia adalah receh sebenar-benarnya

Setiap hari pasang aksi
Setiap hari becermin di depan cermin
Setiap hari menutupi bayangnya dari sinar matahari
Ia adalah badut sejati
Yang kini sedang membela diri
Yang kini sedang ingin membeli
Yang kini ingin cuci tangan.dan lari

Kita sebagai saksi
Hanya mampu menatap dan menutup diri
Jika tidak?
Kitalah yang balik akan dikebiri
Karena semua adalah receh baginya
Apalagi kita
Sereceh-receh di depan matanya

TB, 21 Pebruari 2021

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun