Mohon tunggu...
Bledhek
Bledhek Mohon Tunggu... Operator - ____________

Pengkhayal LEPAS

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Reunian Tak Sengaja di Pangkalan Ojek Perlimaan

31 Januari 2021   00:14 Diperbarui: 31 Januari 2021   00:47 656
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kumparan Imbas Corona, Ojek Pangkalan di Mamasa Sepi Penumpang - kumparan.com

Seperti tidak percaya dengan apa yang aku katakan. Dahulu sejak di SD memang aku dikenal paling tidal bisa bergaul. Apalagi main permainan dengan taruhan begituan.

Mungkin ia belum paham jika setiap hari ada perubahan kehidupan. Setiap waktu kemampuan, keterampilan, pengalaman. dan wawasan seseorang terbaharui oleh lingkungan dan pendidikan.

Cepat-cepat ia berdiri menuju meja tempat terjadinya taruhan. Entah apa yang disampaikannya, yang jelas permainan yang ada diberhentikan. Aku pun dipanggil untuk duduk berhadapan dengan orang dalam pertandingan catur dengan taruhan.

Pada saat separo permainan, datang seseorang ke tempat itu. Aku dikagetkan karena tiba-tiba saja ia menepul pundakku.

"Ngapain ke sini? Tempatmu bukan di sini," katanya.

Aku menoleh sebentar kemudian melanjutkan fokus pada papan catur.

"Sudah-sudah! Hentikan permainnya. Kamu gak bakalan bisa menang melawan ini." katanya pada orang-orang.

Mereka semua tertawa, tak percaya!

"Dia ini pelatihku. Juara di kabupatennya. Bikin pecah kepala saja jika melawannya. Jangankan se dompet. Uang kalian sekarung akan habis hari ini. Mending berhenti saja." lanjutnya.

Permainan pun dihentikan. Taruhan dibatalkan. Sementara dalam permainan yang sedang berjalan, aku memang pada posisi menang.

Teman yang menepuk bahuku ternyata adalah orang terkuat dalam permainan catur di tempat itu. Aku mengenalnya, karena hampir setiap malam kami bermain catur di pos ronda di kampung kami. Sekian puluh tahun sebelum aku pindah tempat tinggal.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun