Mohon tunggu...
Arif Muhammad
Arif Muhammad Mohon Tunggu... Freelancer - Freelancer

Menulislah untuk keabadian

Selanjutnya

Tutup

Kurma Pilihan

Kesibukan Menjelang Lebaran

13 Juni 2018   21:32 Diperbarui: 13 Juni 2018   21:53 935
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Credit Image : techicy.com

H-2 lebaran, dan besok adalah hari terakhir di bulan Ramadhan. Itu artinya nanti malam adalah sahur terakhir. Di sisi lain begitu sedih, karena bulan kemuliaan telah berlalu.

Namun, memang begitulah yang berjalan. Waktu berjalan begitu selalu. Tak pernah berubah. Yang berlalu akan segera diganti dengan yang baru.

Nah, hari-hari menjelang lebaran seperti saat ini memang menjadi hari yang cukup sibuk bagi sebagian orang. Termasuk saya pribadi. Saya hendak berbagi cerita mengenai kesibukan yang selalu  saya lakukan di setiap menjelang lebaran.

Berpastisipasi Dalam Amil Zakat

Kebetulan sudah sejak remaja saya cukup aktif di masjid di kampung halaman saya. Sehingga hampir pasti di setiap tahun, saya terlibat banyak kegiatan di masjid, terlebih di bulan Ramadhan hingga hari Raya Idul Fitri. Dulu sebelum pergi merantau, saya benar-benar penuh berkontribusi dan membantu di setiap kegiatan yang diadakan, seperti tadarus rutin, pengajian, zakat fitrah, shalawat rutin dan masih banyak lagi.

Dan seperti tahun kemarin, kembali saya ikut aktif membantu dalam kepanitiaan amil zakat. Yah apa yang bisa saya bantu dan lakukan, ya saya lakukan. Entah itu membantu membungkus beras zakat, menjadi tenaga angkat junjung, hingga terlibat dalam pembagian zakat fitrah kepada masyarakat.

Di tempat saya, mayoritas orang-orang berzakat masih menggunakan beras. Masih bisa dihitung jari orang yang membayar zakat dengan uang tunai. Karena memang, para sesepuh juga lebih menyarankan menggunakan makanan pokok yang dikonsumsi sehari-hari untuk berzakat, yaitu beras.

Dan tentu dari sekian banyak orang yang berzakat dengan beras, akan banyak sekali beras yang dibayarkan dari berbagai jenis. Ada yang berjenis premium, seperti beras-beras bermerek yang mudah dijumpai di pasar-pasar modern, hingga beras yang biasa saja yang dari segi harga tentu lebih murah.

Sesuai dengan kesepakatan bersama, baik itu beras yang bagus atau berkualitas terbaik dan beras yang biasa-biasa saja, semua dicampur menjadi satu, untuk menghindari kecemburuan dan perdebatan yang tidak perlu, terutama dari kalangan penerima zakat.

Credit Image : Dokumen Pribadi
Credit Image : Dokumen Pribadi
Namanya juga manusia, yang tentu tidak akan terima bila ada perlakukan yang berbeda padahal dari kalangan atau orang-orang yang memiliki hak dan kewajiban yang sama. Bila tidak dicampur, bisa jadi ada yang dapat beras bagus ada yang biasa saja. Sehingga bisa berpotensi pergunjingan yang malah menjadikan dosa tersendiri.

Jadi bila dijelaskan secara ringkas panitia amil zakat ini terdiri dari pertama orang yang bertugas membimbing masyarakat yang berzakat agar ketika mengucapkan niat berzakat sesuai dengan syariat. Kedua bagian administrasi atau pendataan, ketiga bagian pengoplosan dan pembukusan beras, dan keempat bagian distribusi  dan pembagian.

Credit Image : Dokumen Pribadi
Credit Image : Dokumen Pribadi
Pada realitanya, pembagian menjadi beberapa bagian ini tidak terlalu kaku, dan semua boleh membantu di bagian mana sesuai dengan kemampuan dia. Yang biasanya butuh banyak orang adalah dibagian ketiga dan keempat, yakni pengoplosan dan pembagian. Dan saya pasti selalu membantu dibagian ini.

Perlu diketahui bahwa orang-orang yang berpatisipasi membantu dalam kepanitian zakat ini tidak diberi imbalan apapun karena memang sedari awal diniatkan untuk mengabdi, bukan untuk mencari penghasilan. Sehingga tidak ada cerita orang yang ikut terlibat keberatan akan tugas yang diberikan kepadanya karena semua dilakukan secara ikhlas.

Takbir Keliling

Ini yang sepertinya tabu untuk dilewatkan, karena memang itu salah satu tanda-tanda hari raya sudah tiba. Takbir keliling. Di tempat saya yang paling antusias adalah anak-anak kecil yang paling senang kalau diajak untuk takbiran. Sedangkan yang dewasa atau para remaja membantu mengawasi dan mempersiapkan hal-hal teknis yang diperlukan.

Jadi, kami masih berusaha mempertahankan tradisi ketika takbir keliling tetap membawa obor bamboo untuk penerangan. Anak-anak diberi obor satu per satu, dan ditata dala suatu barisan yang rapi sehingga terbentuklah pasukan berobor yang berjalan rapi sambil mengucap takbir. Berjalan berkeliling kampung untuk menyerukan bahwa semua bahagia akan hadirnya hari kemenangan.

Credit Image : irmaalbarokah.wordpress.com
Credit Image : irmaalbarokah.wordpress.com
Yang menjadikan begitu sibuk dan cukup melelahkan adalah ketika persiapan sebelum takbiran. Biasanya dilakukan sejak sore hari. Persiapan-persiapan seperti pembuatan obor, cek sound system untuk pengeras suara, angkat bedug untuk dipindahkan ke mobil pick up, dekorasi atau hiasan penunjang dan macam-macam yang lain. Sehingga banyak menguras energi. Tapi memang tak terasa lelah karena dilakukan tanpa beban dan tanpa paksaan.

Sedangkan yang di rumah biasanya ibu dibantu adik saya memasak untuk keperluan hari raya. Sudah bisa ditebak bukan kira-kira apa menunya? Sungguh teramat mainstream. Opo ayam dan ketupat. Kalau bukan itu ya masak semur dan masakan-masakan khas lebaran lain.

Itu adalah kesibukan saya, bagaimana denganmu?   

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun