Mohon tunggu...
Arif Muhammad
Arif Muhammad Mohon Tunggu... Freelancer - Freelancer

Menulislah untuk keabadian

Selanjutnya

Tutup

Kurma

Romantisme "Keluarga" di Tanah Rantau

23 Mei 2018   21:10 Diperbarui: 24 Mei 2018   15:10 605
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Credit Image : Pixabay.com

Ada kebahagiaan dan kesedihan tersendiri momen Ramadhan bagi orang-orang rantau yang jauh dari keluarga, dan kebetulan juga belum berkeluarga.

Sudah dipastikan setiap aktivitas di bulan Ramadhannya kalau tidak sendiri yang bersama teman-temannya, entah temah kos, teman kontrakan, teman kampus atau tema satu kantor.

Yah, motivasinya juga jelas, daripada sendiri, kan mending rame-rame. Di samping itu juga biar tidak kelihatan masih jomblo.

Maka muncullah suatu kebiasan-kebiasan yang menjadi rutinitas tahunan di setiap Ramadhan bagi mereka orang-orang rantau, dari sejak bangun sahur hingga setelah taraweh dan berangkat tidur.

Dari semua aktivitas bersama-sama itu, yang dijalani dengan penuh kesadaran dan tetap kompak, tanpa disadari muncullah romantisme "keluarga" di tana rantau. Dan "keluarga " itu adalah teman-teman. 

Sahur Bersama Kawan

Romantisme bersama "keluarga" yaitu teman-teman seperjuangan di tanah rantau setiap Ramadhan dimulai sejak waktu sahur. Pastinya, sehari sebelumnya semua juga sudah bersiap, bahwa jadwal makan malam diundur hingga menjelang shubuh, alias makan sahur bersama.

Berhubung ini awalan biasanya pada sepakat memilih makanan yang enak-enak. Apalagi juga akan berpuasa seharian penuh dan sampai 30 hari ke depan. Yang di awal harus dirayakan sebaik mungkin.

Credit image : pks-dpcpancoran.blogspot.com
Credit image : pks-dpcpancoran.blogspot.com
Mengawali Ramadhan, mengawali puasa dengan bersantap sahur bersama teman adalah suatu keberuntungan tersendiri. Keberuntungan yang digantikan oleh Yang Maha Kuasa, karena kesempatan untuk menikmati sahur bersama keluarga telah hilang.

Kebahagiaan dan keakraban tidak jauh berbeda, bahkan sangat membantu bagi mereka satu dua orang yang tengah merindukan kehangatan rumah. Kawan adalah rumah kedua, yang juga sama-sama hangat.

Keceriaan dari canda tawanya, guyonan-guyonan satir khas anak muda jaman sekarang, serta keakraban yang benar-benar terasa sebagai teman satu perjuangan yang sama-sama jauh dari kampung halaman.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun