Sahur adalah suatu aktivitas yang biasanya dilakukan sebelum terbit fajar (sekitar pukul tiga pagi), yang mana aktivitas yang dimaksud adalah makan. Sahur biasanya dilaksanakan di bulan Ramadhan. Nah, apa yang special dari aktivitas sahur ini?
Tentu, dari segi waktu yang tidak biasa. Tidak biasa karena pada umumnya pada jam-jam tersebut orang-orang tengah lelap tertidur. Ini malah makan. Yang kedua, dilakukan secara bersama-sama, serentak oleh semua orang muslim di Bulan Ramadhan. Yang ketiga, tentu aktivitas seru lain yang mengiringinya.
Setiap orang mempunyai aktivitas serunya masing-masing di setiap sahur. Nah, saya juga mempunyainya. Jadi selama hidup dari lahir hingga sebesar seperti sekarang ini, belum pernah sahur bersama dengan yang tersayang (baca: istri), karena memang belum menikah.
Oleh karena itu selama ini, Â sahur-sahur saya selalu ditemani dan diwarnai oleh beberapa rekan yang sama-sama bujangan dan orang rantau semua.
Baik, pada Ramadhan kali ini yang mana sudah memasuki hari kedua, dan akan masuk hari ketiga, seperti di Ramadhann Ramadhan sebelumnya di setiap sahur, kami selalu memasak daripada membeli di warung. Ya, memasak berjamaah
Kenapa memilih memasak?
Bukankah itu merepotkan?
Justru dengan memasak, menjadi salah satu aktivitas seru setiap sahur kami. Menjadi momen rutin tahunan yang selalu menciptakan memori-memori yang unik. Karena dilakukan secara berjamaah, alias bersama-sama dan ramai-ramai. Â
Di setiap akhir sholat tarawih, kami selalu mempersiapkan segala sesuatu yang dibutuhkan. Kami berbagi tugas untuk membeli bahan baku. Kami berpencar mencari bahan makanan yang dibutuhkan sesuai dengan menu sahur yang sudah kami sepakati. Uang untuk membelinya pun dari hasil patungan. Sehingga ketika sudah waktunya, tinggal langsung memasaknya saja tanpa periu repot-repot keluar ke sana ke mari mencari bahan baku.
Dengan memasak berjamaah, mau tidak mau, semua harus bangun lebih awal. Karena memang membutuhkan waktu. Bila ada satu yang tidak mau bangun, dengan bagaimana pun caranya harus bangun. Maka banyak sekali tingkah laku konyol yang dilakukan agar semua bangun tepat waktu.
Namun, tak jarang juga, karena mungkin lelah dengan aktivitas di hari sebelumnya, waktu untuk bangun terlambat. Jadi mau tidak mau harus memasak dengan cepat, tepat sekaligus enak. Tapi tetap saja segala hal yang  dilakukan dengan cara terburu-buru tetap tidak maksimal. Terkadang terlalu asin, terkadang tak ada rasa sama sekali, terkadang juga gosong atau bahkan hasil masakan tidak enak.