Etika memiliki dua pengertian: Pertama, etika berisi kan nilai dan norma-norma yang menjadi pedoman dan pegangan hidup manusia dalam seluruh kehidupan. Kedua, Etika membantu manusia bertindak secara bebas tetapi dapat dipertanggung-jawabkan. Sedangkan bisnis mengutip sebagai suatu organisasi yang menjalankan aktivitas produksi dan penjualan barang dan jasa yang diinginkan oleh konsumen untuk memperoleh keuntungan. Bisnis dengan segala bentuknya ternyata tanpa kita sadari telah terjadi dan menyelimuti akivitas dan kegiatan kita setiap harinya. Dengan demikian apa yang dilakukan manusia dalam rangka mencukupi kebutuhan dengan bekerja dapat dikategorikan dalam pengertian bisnis secara umum yaitu kegiatan usaha untuk berniaga.
Sifat fathonah (kecerdikan, kebijaksanaan, intelektualitas) dapat dipandang sebagai strategi hidup setiap Muslim. Karena untuk mencapai Sang Maha Benar, seorang Muslim harus mengoptimalkan segala potensi yang telah diberikan olehNya. “dan Allah memberikan kemakmuran kepada orang-orang yang mempergunakan akalnya”
Allah Swt. Bahkan memberikan peringatan keras kepada orang-orang yang tidak menggunakn akalnya.Sepertti yang dijelaskan pada (QS Yunus (10) :100)
وَمَا كَانَ لِنَفْسٍ أَنْ تُؤْمِنَ إِلَّا بِإِذْنِ اللَّهِ ۚ وَيَجْعَلُ الرِّجْسَ عَلَى الَّذِينَ لَايَعْقِلُونَ
Yang artinya : Dan tidak ada seorangpun akan beriman kecuali dengan izin Allah; dan Allah menimpakan kemurkaan kepada orang-orang yang tidak mempergunakan akalnya.
Dalam bisnis, Implikasi ekonomi sifat fathanah adalah bahwa segala aktivitas dalam manajemen harus dilakukan dengan ilmu, kecerdasan dan optimalisasi semua potensi akal yang ada untuk mencapai tujuan. Jujur, benar, dan bertanggung jawab saja tidak cukup dalam berekonomi dan berbisnis. Para pelaku harus memiliki sifat fathanah yaitu pintar dan cerdik serta mampu menganalisi persaingan dan perubahan perubahan dimasa yang akan datang. Dan supaya usahanya berjalan efektif dan efisien,.
Seperti pada masa Rasullullah sifat fathanah sebagai pilar kesuksesan bisnis Rasullullah sebelum masa kenabian. Dikembangkan menjadi kemampuan untuk menciptakan produk dan jasa yang dibutuhkan oleh konsumen. Tanpa kemampuan untuk mendayagunakan kecerdasan, maka sebuah produk atau jasa akan dimakan zaman. Bila dahulu sarana transportasi menggunakan unta dan kapal dengan kapasitas terbatas.
Maka saat ini menggunakan mobil, kereta api, kapal tanker dan kapal pengangkut dengan kapasitas besar. Kemampuan kecerdasan ini berkembang dan bertahan dari generasi ke generasi. Sedangkan dalam lingkup lain, muncul sekolah bisnis yang mengajarkan tentang bagaimana mengembangkan Fathanah dalam keuangan, akuntansi, tata kelola usaha dan lainnya.
Jadi kita mesti mampu mengadopsi sifat ini jika ingin menjadi seorang pembisnis yang sukses, terutama dalam menghadapi situasi persaingan yang bukan hanya rumit dan canggih, tetapi bahkan kadang kadang menghadapi situasi yang kacau, kita juga harus mempunyai kecerdasan memprediksi situasi persaingan global kedepan dengan kemajuan dengan teknologi komunikasi yang demikian pesat, yang sudah tidak mengenal batas garis wilayah suatu negara.
Saat ini kita dapat berkomunikasi dan melakukan transaksi bisnis ke mancangara hanya melalui perangkat komputer di dalam kamar tidur kita, tanpa harus ke kantor untuk bertemu klien secara langsungatau malah meninjau perusahaan klien yang ada di negara tertentu. Di sini sifat Fathanah kita perlu optimalkan.
