Hubungan Manda dan Beno sedang hangat-hangatnya ketika keputusan besar itu akhirnya diambil Manda. Dalam bahasa sekarang, hubungan keduanya sedang saling sayang-sayangnya saat Manda memutuskan untuk menikah dengan lelaki lain. Andra, lelaki pilihan Ibunya yang akhirnya mau tak mau juga harus dipilihnya. Dipilih untuk membersamainya mengarungi bahtera rumah tangga.
Dilahirkan, tumbuh, dan besar di keluarga yang konservatif membuat Manda harus patuh pada orang tua. Tidak terkecuali dalam urusan jodoh.
Tidak ada kalahnya Beno dibandingkan Andra. Kebaikan hati, kekayaan, dan bahkan tampang tidak bisa dikatakan kurang. Yang berbeda adalah Ibu Andra merupakan teman Ibu Manda sementara tidak dengan Ibu Beno.
Tak kurang pula usaha yang dilakukan Beno. Sudah beberapa kali Beno menemui keluarga Manda untuk menyatakan keseriusannya pada Manda. Pernah suatu ketika keluarga Beno diajak ke rumah Manda untuk melamar Manda. Namun hanya dua kalimat yang keluar dari Keluarga Manda.
"Manda telah Kami jodohkan dengan lelaki lain. Lelaki yang sudah kami kenal bahkan sejak ia masih kecil"
***
Hari pernikahan Manda dan Andra telah tiba. Undangan juga telah sampai pada Beno. Masih ada rasa sakit pada hati Beno. Tetapi itu bukan alasan baginya untuk tidak menyaksikan hari bahagia mantan kekasihnya.
Dan sampailah di hari yang bagi sebagian mantan adalah hari "pembalasan" untuk mantannya. Kehadiran mantan seringkali hanya sebagai ajang balas dendam dan pembuktian bahwa ia lebih baik dari pasangan barunya. Kehadiran mantan hanya ingin menghadirkan penyesalan bagi sang mantan karena telah meninggalkannya.
Namun hari itu Beno justru berpenampilan lebih sederhana dari biasanya. Tiada pakaian dan aksesoris mahal yang menempel di badannya. Parfume pun mungkin hanya satu semprot yang bahkan akan hilang ketika hembus angin menerpa tubuhnya.
Dilakukan bukan karena ia telah frustasi, tetapi karena ada yang lebih penting dari sekedar balas dendam dan keinginan untuk membuktikan siapa dia sebenarnya.
"Di hari bahagianya, biarlah keluarga dan pasangannya juga merasa bahagia. Aku yang seperti ini bisa saja kebahagiaan untuk keluarga dan pasanganya. Bagi keluarganya, akan muncul rasa bahwa mereka tidak salah menjodohkan telah menjodohkan anaknya. Bagi pasangannya, biar ada rasa bangga darinya karena lebih baik dari mantanya pasangannya. Biar baik keluarga Manda dan Suaminya merasa menang"