Mohon tunggu...
Arif Meftah Hidayat
Arif Meftah Hidayat Mohon Tunggu... Freelancer - Buruh Pabrik

Dengan atau tanpa saya menulis, dunia juga tidak akan berubah

Selanjutnya

Tutup

Bola

Tak Perlu Berterimakasih pada Mistar Gawang

15 November 2017   10:11 Diperbarui: 15 November 2017   10:13 1200
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bola. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Memang manusia Indonesia adalah makhluk yang paling mudah bersyukur. Kalaupun tidak mencapai level kesyukuran, budaya sopan-santun telah membuat masyarakat yang berada di dalamnya begitu mudah mengucapkan terima kasih, tidak terkecuali pada benda-benda tak hidup yang dianggap memberikan keuntungan.

Tiang/mistar gawang adalah salah satu benda mati yang banyak menerima ucapan terimakasih. Dalam setiap pertandingan sepak bola, tiang/mistar gawang selalu menerima ucapan terima kasih dari sang komentator setiap kali bola membenturnya.

"FC Kiper harus berterima kasih kepada tiang/mistar gawang karena telah menggagalkan usaha pemain FC Striker dalam mencetak gol"

Tidak ada yang salah dalam memberikan ucapan terima kasih. Justru sebaliknya, terimakasih harus sebanyak mungkin dilontarkan untuk mengapresiasi. Untuk mengakui keberadaan dan keterlibatan manusia lain dalam setiap kehidupan kita. Yang mungkin seringkali salah adalah alasan kenapa ucapan terimakasih dilontarkan.

Tiang dan mistar gawang layak diapresiasi bukan karena ia menggagalkan terciptanya sebuah gol akibat bola yang membenturnya. Ia layak diapresiasi karena memang keberadaannya. Keberadaan tiang gawang/mistar gawang harusnya lebih diapresiasi dari sekedar upayanya menyelamatkan sebuah im dari kebobolan. Keberadaanya lah yang menjadikan ada profesi penjaga gawang, keberadaanya lah yang juga menjadikan adanya profesi pembuat jala gawang, dan keberadaanya lah sepak bola jadi memiliki tujuan. 

Sejatinya, tidak ada yang diuntung atau rugikan dari membenturnya bola ke tiang/mistar gawang. Kekecewaan pemain dari tim yang nyaris membuat gol dan kegembiraan pemain yang nyaris gawangnya kebobolan bukanlah serta merta akibat upaya tiang/mistar gawang.

Jadi buat komentator yang sering mengajak pemain dan pendukung tim yang nyaris kebobolan untuk berterima kasih kepada tiang/mistar gawang karena telah menggagalkan sebuah gol, berhentilah mengajak! Tidak perlu ada ucapan terima kasih kepada tiang/mistar gawang karena adanya bola yang membenturnya. 

Kalau memang mamaksa untuk mengucapkan terimakasih kepada tiang gawang, berterima kasihlah karena berkat keberadaanya sepak bola tetap ada dan bertambah penikmatnya. Berkat keberadaannya, pekerjaan menjadi komentator tetap ada. 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun