Mohon tunggu...
Arif Maulana
Arif Maulana Mohon Tunggu... Wiraswasta - Penulis

Melihat Dari Bawah

Selanjutnya

Tutup

Nature Pilihan

Potensi Alam Indonesia Diintip Dunia

10 November 2021   17:46 Diperbarui: 10 November 2021   18:08 312
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Indonesia adalah solusi dunia, kalimat pertama dalam untaian yang paling aktual untuk memberikan satu argumentasi betapa berpotensinya Indonesia terhadap kehidupan dunia.

Pernyataan yang sering terdengar adalah Indonesia sebagai paru-paru dunia menunjukkan bahwa sumber pernafasan dunia adalah Indonesia, pernyataan itu bukan tanpa sebab, pernyataan tersebut justru memiliki fakta yang jelas tentang keberadaan Indonesia sebagai satu wilayah yang memberikan dampak besar terhadap kehidupan bagi dunia. Hutan indonesia membentang memberikan ruang hirup udara bagi keberlangsungan hidup.

Hal lain yang disajikan Indonesia sebagai negara yang memberi dampak terhadap pertumbuhan dunia adalah hasil alam. Sejarah mencatat kehadiran bangsa Europa menginjak bumi Indonesia tidak lain adalah hasil alam Indonesia berupa rempah rempah. Negara-negara Europa seperti Portugis, Prancis, Spanyol, Inggris, Belanda dan Jepang yang pernah menjajah Indonesia beratus-ratus tahun lamanya memeberikan ingatan bahwa sejak dulu Indonesia menjadi potensi besar terhadap perkembangan dunia.

Sumber daya alam Indonesia sangatlah melimpah, tercatat bahwa Indonesia tidak hanya bergantung pada satu sumber hasil alamnya saja, setidaknya ada 6 potensi sumber daya alam Indonesia yang memberikan potensi terhadap kebutuhan dunia, diantarnya adalah sumber daya alam hasil pertanian, perkebunan, kehutanan, peternakan, perikanan dan pertambangan.

Kekayaan sumber daya alam ini lah yang menjadikan dunia mengintip Indonesia sebagai sebuah bangsa yang memiliki potensi besar terhadap perkembangan perdagangan dan dunia industri. 

Harus diakui kekuatan bangsa Barat atau Europa mampu melihat segala bentuk yang bisa dikembangkan dari hasil alam melaui sumber daya manusia mereka, apa yang tidak terfikirkan di negeri ini untuk bisa masuk kedalam pasar perdagangan maupun industri mampu mereka kelola dengan potensi yang besar, ini adalah kenyataannya yang harus kita terima sabagai sebuah bangsa, kendati kita tetap optimis bahwa anak-anak bangsa kita mampu bertumbuh menjadi pelopor kemajuan industri dan perdagangan yang mengelola sendiri sumber daya alam di negeri ini.

Kita bisa menyadari bahwa pertumbuhan Indonesia terus berlangsung, namun apakah pertumbuhan itu sudah merata berbanding lurus dengan wilayah penghasil sumber daya alamnya?

Ini yang menjadi persoalan, beberapa wilayah bisa menghasilkan sumberdaya alam, namun apakah sumber daya manusianya mampu mengelola untuk dijadikan pertumbuhan ekonomi melalui perkembangan industri atau perdagangannya?
Ini menjad satu hal lagi yang memang betul-betul mampu kita renungi bersama.

Indonesia terkenal sebagai negara maritim karena memiliki luas lautan yang melimpah hasil prikanannya, namun apakan disetiap wilayah pesisir Indonesia ini sudah mandiri mengembangkan potensi hasil laut atau perikannannya?  Jawabannya tentu belum, sebab bukan untuk wilayah kecil saja, namun, Indonesia sendiri sebagai sebuah negara masih bergantung untuk memberikan hasil perikanan kepada bangsa lain untuk diolah.

Indonesia juga dikenal sebagai negara agraris, wilayah dengan Kepulauan, negara yang memiliki luas daratan dengan hasil sumberdaya alam perkebunan, pertanian, maupun kehutanannya, namun lagi-lagi, potensi ini masi belum secara maksimal menjadi sebuah kekuatan bahwa pengelolaan itu dikembangkan oleh bangsa kita sendiri.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun