Mohon tunggu...
M Arifky Wahyudi
M Arifky Wahyudi Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mahasiswa

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Sejarah Masyarakat Madani dan Pandanganya dalam Islam

27 November 2022   11:42 Diperbarui: 27 November 2022   11:46 2133
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Bagaimana masyarakat madani dalam pandangan Islam? Tapi sebelumnya apa itu Masyarakat madani? Apakah masyarakat itu muncul begitu saja?  Istilah masyarakat madani muncul pertama kali di kawasan asia tenggara pada tahun 1995 oleh seorang cendekiawan bernama Anwar Ibrahim dan dikembangkan di Indonesia oleh Nurcholish Madjid. Masyarakat madani sangatlah berbeda dengan masyarakat civil barat yang mana masyarakat civil barat lebih berorientasi pada kebebasan individu. Sedangkan Masyarakat madani merupakan sistem sosial yang tumbuh berdasarkan moral yang menjamin keseimbangan antara kebebasan individu dan masyarakat.

Ciri khas dari masyarakat madani ialah menjunjung tinggi nilai dan norma, beradab, memiliki akses penuh terhadap setiap kegiatan publik dan bebas dalam menyampaikan pendapat dan toleransi antar sesama. kemajemukan kebudayaan, hubungan timbal balik dan sikap saling menghargai, menghormati dan memahami.

Kata madani berasal dari kata Madinah dan kata Madinah sendiri berasal dari kata "madaniyah" yang berarti peradaban. Dan dapat disimpulkan masyarakat madani adalah masyarakat yang beradab, menjunjung tinggi nilai-nilai peradaban dan kemanusiaan.

Menurut Nafsir Alatas masyarakat madani sendiri berasal dari bahasa arab yang terdiri dari dua kata yaitu musyarakah yang berarti pergaulan dan madani yang berarti kota atau tamaddun yang berarti peradaban. Hal ini berkaitan dengan masyarakat madani di kota Madinah yang pada saat itu ada berbagai jenis etnis dan agama walaupun mayoritas di sana memeluk agama Islam. Jadi masyarakat madani adalah masyarakat yang menjunjung tinggi nilai-nilai peradaban dan meletakkan prinsip nilai dasar masyarakat yang seimbang dan harmonis

Masyarakat civil barat memiliki keterikatan histori dengan barat sedangkan masyarakat madani memiliki keterikatan historis  dengan Islam di masa Nabi Muhammad SAW. Namun keduanya tetap menjadi prinsip dasar dalm suatu komunitas yang beradab dalam konteks sejarah, nilai-nilai kesetaraan, keadilan dan toleransi.

Istilah masyarakat madani sebenarnya merujuk pada masyarakat Islam yang dibangun oleh Nabi Muhammad SAW. di negeri Madinah. Sebelumnya Madinah adalah daerah yang bernama Yatsrib. Lalu Rasulullah mengubah namanya menjadi Madinah. Perubahan nama itu pada hakikatnya adalah sebuah proklamasi untuk mendirikan masyarakat berperadaban di kota itu.

Dasar-dasar masyarakat madani tercantum dalam sebuah piagam atau dokumen yang disebut dengan piagam Madinah yang didalamnya terdapat kebebasan dalam berwawasan terutama dalam bidang agama dan ekonomi dan tanggung jawab sosial dan politik.

Karakteristik masyarakat madani zaman Rasulullah dengan masyarakat Indonesia saat ini memiliki kesamaan dalam berbagai segi seperti dari segi asasnya, suku, budaya dan keberagaman agamanya.

Masyarakat madani memiliki karakteristik yang dinamis, berpikir logis, berwawasan luas, berpola hidup praktis dan selalu ingin mencari inovasi baru dalam mewujudkan kehidupan yang sejahtera. Karakteristik-karakteristik itu juga didukung oleh akhlak karimah atau budi pekerti yang mulia.

Ada beberapa ketentuan dalam Al Qur'an yang digunakan untuk menunjukkan arti dari masyarakat madani. Yang pertama,  ummatun wahidah yaitu suatu umat yang bersatu berdasarkan iman kepada Allah SWT. dan mengacu kepada nilai-nilai kebajikan. Manusia sebagai makhluk sosial  pasti saling berkaitan dan dan saling membutuhkan satu sama lain. Berbagai macam perbedaan profesi, keahlian dan kecenderungan membuat mereka masing-masing akan saling memenuhi kepentingan satu sama lain.

Kedua, umamatun wasathan yang mempunyai makna dasar pertengahan atau moderat. Posisi pertengahan menjadikan anggota masyarakat itu tidak memihak sebelah, tidak memihak ke kiri dan tidak memihak ke kanan yang dengan itu membuat manusia berlaku adil. Keberadaan masyarakat madani pada posisi tengah ini menjadikan mereka mampu memadukan aspek rohani dan jasmani, spiritual dan material dalam segala aktivitasnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun