[caption id="attachment_202945" align="aligncenter" width="320" caption="Img:blogspot.com"][/caption]
Imam Bushtomi baru datang dari desa untuk bermukim di pesantren, hampir setiap hari mendengar ucapan dari santri mukim lama lain yang baginya membingungkan, seperti kata obyektif, relevan, signifikan, implementasi dan lain-lain. Sementara Fathur yang setiap hari banyak menghafal al-Qur’an dan Bahasa Arab juga mendengar kata-kata itu, tetapi dia biasanya memilih diam daripada bicara yang tidak tahu artinya.
Tetapi pada suatu saat Busthomi berkata kepada Fathur;
“Kamu ini tidak signifikan Hur !”
“Memang artinya signifikan apa? Kok berani ngomong gitu,” sergah Fathur
“Lihat saja sendiri di kamus” jawab Busthomi
“Bus, Bus,..kamu ini memang nggak relevan!”
“Artinya apa itu Hur?” tanya Busthomi
“Ya...Lihat sendiri di kamus!” jawab Fathur tidak mau kalah.
Datanglah mbah Idrus yang lama mondok tetapi tidak tahu menahu dengan kata-kata asing seperti itu sambil menenangkan mereka;
“Sudah-sudah stop, kalian berdua ini memang relatif semua...”
Rumah Senyum 080808