Jelang siang, saya mampir ke tukang potong rambut langganan di daerah Krian Sidoarjo. Ketika sudah duduk, tiba-tiba sang tukang potong rambut bertanya,
"Mas njenengan ini apa umurnya sudah ada 33 tahun?"
"Ya sudah. Saya kelahiran tahun 80, jadinya sekarang 43 tahun." Jawab saya.
"Lho. Yang benar. Kok rambutnya belum beruban dan kelihatan masih muda. Apa resepnya?"
"Saya tidak tahu. Hidup saya syukuri dan mengalir saja."
Tidak lama setelah dialog itu dia diam. Lalu mengatakan,
"Kalau sampeyan pingin awet muda dan uban tidak keluar, ada baiknya nikah lagi."
"Barusan sampeyan tanya saya resep awet muda, kok sekarang memberi resep saya...hehe..."
Kemudian saya mencoba bertanya juga tentang umurnya.
"Umur saya 27 tahun...apa kelihatannya sudah tua?"
"Kalau saya lihat sih seperti 45 tahun..."Jawab saya sambil bercanda. Walaupun memang saya mengira umurnya memang segitu. Istrinya dua.
Dari dialog sederhana di atas sebenarnya kita bisa mengambil pelajaran bahwa tidak semua orang yang menikah dua istri itu akan awet muda. Sebagaimana yang dikatakan oleh si tukang potong rambut.
Dan bukti nyata bahwa dia terlihat lebih tua walaupun umurnya masih muda dibandingkan saya yang beristri satu saja. Karena bisa jadi beban yang dipikirkannya menjadi berat dan lain sebagainya.
Asumsi kebanyakan laki-laki yang beranggapan bahwa dengan menikah dua hidupnya bahagia adalah semacam halusinasi. Apalagi jika menikahnya diam diam tanpa sepengetahuan istri pertamanya. Hidupnya tidak tenang.
Yang seizin istrinya saja kadang masih bahaya jika istrinya tidak benar-benar ikhlas.
Saya kemudian teringat dalam sebuah obrolan ringan penuh canda petani desa, salah seorang mereka melontarkan pertanyaan kepada teman ngopinya di gubuk sawah.
"Kalian tahu apa tidak, mengapa karir atau usaha orang yang menikah lagi itu cenderung menurun bahkan ada yang hancur babak belur. Padahal ketika punya istri satu usahanya maju."
"Ya tidak tahu, saya tidak pengalaman kok..." Jawab seorang temannya.
"Kalau menurut saya. Istri pertama itu doanya mustajabah. Dia selalu bersungguh-sungguh mendoakan suaminya untuk sukses dan lancar dalam usaha. Namum ketika dia tahu suaminya menikah lagi. Doanya tidak lagi sungguh sungguh bahkan kadang mendoakan bangkrut....hehe..."
Wallohu a'lam.
