Mohon tunggu...
Ari Firmansyah
Ari Firmansyah Mohon Tunggu... Programmer - Dreamer with open the eyes

Hope you enjoy my work

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Senja yang Selalu Berbeda

11 September 2018   17:23 Diperbarui: 11 September 2018   17:25 266
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
regional.kompas.com ›

Pada sebuah malam musim gugur di Washington D.C, langit yang merah menyala menginspirasi banyak orang untuk mengambil kamera. Peristiwa itu memunculkan satu pertanyaan: Mengapa terkadang suatu senja begitu indah, sementara senja yang lainnya tampak biasa saja? 

Kami bertanya kepada Stephen Corfidi, meteorolog dari National Oceanic and Atmospheric Administration (NOAA) yang menulis latar belakang ilmiah di balik senja yang penuh warna, untuk membantu kita memahami lebih jelas. 

Sederhananya, apa yang membuat senja yang indah terjadi? 

Tergantung bagaimana Anda mendefinisikan "indah", tetapi saya asumsikan, yang Anda maksud indah adalah senja yang penuh warna, di mana warnanya sangat jernih, misalnya oranye atau merah, bukan warna yang lebih kalem. 

Perlu diingat bahwa apa yang kita lihat dengan mata manusia hanyalah sebagian kecil dari radiasi elektromagnetik yang dipancarkan Matahari. Radiasi ini mengandung spektrum panjang gelombang yang sangat luas, tetapi mata Anda hanya sensitif terhadap bagian tertentu saja: atau yang disebut dengan panjang gelombang-tampak. Warna yang berbeda berkaitan dengan panjang gelombang yang berbeda. 

Dan, tergantung pada apa yang terjadi pada cahaya sebelum ia tiba di mata Anda, beberapa panjang gelombang-tampak itu bahkan tidak mencapai mata. Sebagian darinya diserap dan disaring di atmosfer. 

Jadi, ada senja yang sangat indah setiap malam menjelang; tetapi kita tidak selalu bisa melihatnya dari daratan. Anda mungkin menyadari ini jika Anda berada di pesawat terbang saat melihat matahari terbenam. Mungkin senja tak terlihat istimewa dari darat, langit hanya berwarna putih kemerahan karena Anda masih berada di dalam "lapisan batas" atmosfer. Di sinilah di mana sebagian besar partikel ditangkap, misalnya debu dan polusi. Tetapi, dengan semakin mendekatnya pesawat terbang ke lapisan batas, ke udara yang lebih jernih, tiba-tiba senja terlihat semakin cerah. Itu hanyalah masalah perspektif. 

Oke, mari kita bicarakan soal perspektif penduduk bumi. Mengapa kita melihat lebih banyak warna oranye dan merah di langit saat matahari terbit dan terbenam dibandingkan dengan saat lain pada hari tersebut? 

Saat pancaran sinar matahari menghantam molekul di atmosfer, apa yang disebut dengan "penghamburan cahaya" terjadi, mengirimkan beberapa panjang gelombang ke berbagai arah. Ini terjadi jutaan kali sebelum sinar tersebut tiba di mata Anda saat matahari terbenam. 

Dua molekul utama di udara, oksigen dan nitrogen, sangat kecil dibandingkan dengan panjang gelombang sinar matahari yang datang--sekitar seribu kali lebih kecil. Itu berarti bahwa mereka lebih cenderung menyebarkan panjang gelombang terpendek, yakni biru dan ungu. Pada dasarnya, inilah alasan mengapa langit siang hari berwarna biru. Langit di siang hari sebenarnya terlihat ungu bagi manusia kalau saja sensitivitas mata kita tidak memuncak di bagian tengah spektrum (hijau), warna ini lebih dekat ke biru dibandingkan ungu. 

Tetapi saat matahari terbenam cahaya membutuhkan jalan yang lebih panjang melalui atmosfer sampai ke mata Anda dibandingkan dengan siang hari saat matahari berada tepat di atas kepala. Dan ini cukup untuk membuat perbedaan besar pada mata kita. Artinya, sebagian besar warna biru telah terpencar/terhambur sebelum sinar mencapai mata kita. Warna biru tersebut bisa saja berada di pesisir Barat, meninggalkan sejumlah warna oranye dan merah yang disproporsional saat cahaya tersebut mencapai pesisir Timur. 

Berarti, orang-orang Timur mendapatkan sisa-sisa sinar dari yang didapat orang-orang di Barat saat matahari terbenam? 

Ya, namun saya pikir banyak orang yang tidak menyadarinya. Semua saling terhubung. Dan sebagai manusia, kita tidak melihat warna sebagai hal yang pasti: "Oh, itu langit yang biru," atau "Itu meja berwarna cokelat". Tetapi, warna yang Anda lihat bergantung pada jalur yang ditempuh sinar sebelum ia tiba pada Anda, bagaimana objek yang Anda lihat merefleksikan sinar tersebut, dan warna apa yang sensitif bagi mata Anda. Keabsolutan tidak terjadi pada persepsi warna. 

Apakah debu dan polusi udara membuat matahari terbenam lebih dramatis? 

Tidak. Anda sering mendengarnya, tetapi dengan asumsi bahwa yang Anda maksud adalah polusi umum di atmosfer bawah, itu hanyalah mitos. justru sebaliknya: Partikel besar di atmosfer bawah cenderung berwarna pucat dan kotor karena mereka menyerap lebih banyak sinar dan menyebarkan seluruh panjang gelombang lebih kurang sama banyaknya, jadi Anda tidak mendapatkan efek penyaringan dramatis. Di kawasan yang banyak kabut, Anda umumnya tidak melihat tipe matahari terbenam seperti yang bisa kita lihat pada kalender, atau misalnya seperti foto-foto di National Geographic. 

Apakah musim memengaruhi matahari terbenam? 

Anda melihat matahari terbenam yang terang di musim gugur dan musim dingin, khususnya di Timur, karena udara di sepanjang jalur sinar matahari cenderung lebih kering dan bersih. Saya besar di Baltimore, dan ini merupakan salah satu alasan mengapa saya tertarik dengan cuaca. Saya membayangkan: Mengapa matahari terbenam sangat indah malam ini? Dan tidak ada jawaban untuk pertanyaan seperti ini dalam literatur terkait cuaca, karena itu lebih ke arah fisika, bukan prakiraan. Berbicara terkait prakiraan, bagaimana dengan istilah: "Langit merah di malam hari, kebahagiaan bagi para pelaut; langit merah di pagi hari, para pelaut berhati-hati. Apakah ada penjelasan ilmiah terkait hal ini? Tentu saja. Warna-warna spektral itu menginformasikan Anda bahwa ada bagian udara bersih yang cukup besar di barat Anda yang kemungkinan akan berada di atas Anda keesokan harinya. 

Jadi, sebaliknya, bisakah prakiraan cuaca lokal memprediksikan matahari terbenam yang indah?

Ya, Anda bisa memperkirakan mereka sampai titik tertentu. Namun saya rasa itu terkait dengan siapa yang membutuhkan. Mungkin produsen film atau fotografer melihat informasi ini bermanfaat, tetapi bagi sebagian besar orang, mereka hanya ingin tahu apakah akan hujan atau tidak. 

Mengapa matahari terbenam kadang lebih dramatis setelah badai besar? 

Seringkali ada segumpal awan miring di belakang cuaca yang sedang menjauh, dan itu bisa berlaku seperti layar proyektor bagi warna-warna matahari rendah, lebih baik dibandingkan awan horizontal. Kemiringan tersebut berarti ia menangkap lebih banyak sinar oranye dan merah, dan jika awan itu cukup tipis, ia akan merefleksikan warna-warna itu pada Anda. Selain itu, badai juga menyapu banyak partikel-partikel besar dari udara. 

Benarkah saat kita melihat matahari terbenam, matahari sebenarnya sudah tidak ada? 

Ya, matahari terbenam sebenarnya terjadi sekitar satu menit sebelum Anda melihat matahari menghilang. Apa yang Anda lihat sebenarnya adalah semacam khayalan; cahaya sedang dibengkokkan di sekitar horizon oleh efek pembiasan. Tampaknya ada banyak penjelasan ilmiah di balik matahari terbenam, tetapi itu juga merupakan pengalaman yang sangat subyektif. Ya. Mata kita sangat sensitif terhadap bagian yang sangat kecil dari spektrum panjang gelombang matahari, dan itu berpengaruh pada cara kita melihat lingkungan. Makhluk lain tampaknya mampu melihat kawasan ultraviolet dari spektrum. Kita hanya bisa melihat bagian kecil saja dari apa yang terjadi. 

Jadi, seekor kupu-kupu atau rusa, yang bisa melihat sinar ultraviolet, mungkin melihat matahari terbenam secara berbeda, atau malah lebih indah dibandingkan kita? 

Tentu saja. Semakin Anda memperhatikan hal seperti ini, semakin Anda menyadari betapa uniknya pengalaman Anda sendiri sebagai manusia di planet ini, dan pada tempat dan waktu tertentu. (National Geographic Indonesia)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun