Mohon tunggu...
Arifin Indra Sulistyanto
Arifin Indra Sulistyanto Mohon Tunggu... Konsultan - Pemerhati * Narasumber * Konsultan * Advisor * Assessor * Ilustrator

Telah belajar dan mengalami, terus belajar untuk mengerti dan memberi, ijinkan hamba berbagi literasi , menanti hingga datangnya senja hari. Menulis ibarat melukis kata dengan kuas, media kertas bagai kanvas, fiksi adalah warna bebas. Hitam dan putih adalah fakta dengan batas tegas.

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Model Bisnis vs Modal Bisnis

19 Juni 2022   12:12 Diperbarui: 19 Juni 2022   19:30 296
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Model Bisnis, Modal Bisnis. Dok: Pribadi

Oleh Arifin Indra

Terinspirasi dari tulisan salah seorang Kompasianer yang mengisahkan ada lulusan S1 yang terpaksa menjaminkan ijazahnya demi mendapatkan modal untuk bisnis rintisannya.

Sebenarnya  ada beberapa sumber yang bisa dipilih tanpa harus menggadaikan ijazahnya.

Sebelum menjalankan sebuah bisnis rintisan (startup), si pemilik perlu mengerjakan PRnya terlebih dahulu yaitu membuat perencanaan model bisnis. Yaitu, semacam kisi-kisi seputar siapa target marketnya, apa yang ditawarkan, produknya apa, bagaimana melayaninya , salesnya dari mana, siapa saja posisi penting, dan struktur biayanya.

Mengikuti prinsip manajemen yang baik, maka pembuatan Model Bisnis (planning) harus dipersiapkan secara matang terlebih dahulu sebelum diimplementasikan.

Model Bisnis .

Kita misalkan ada seorang Kompasianer yang punya lisensi Certified Nutrisionist,  merencanakan membuka bisnis rintisan usaha makanan siap saji  (3 X sehari) untuk para pengidap Diabetes dalam radius 7 km dari rumahnya.

Atas dasar pengetahuan dan ketrampilannya sebagai Certified Nutrisionist, mampu untuk merancang menu khusus (dihitung kalori, protein, lemak, serat dan lain-lain) sesuai dengan kebutuhan gizi standard pengidap Diabetes.

Potensi bisnis rintisan ini feasible , diperkirakan akan mendapatkan profit margin kotor 50-100 persen (memakai patokan bisnis kuliner). Diatas kertas permintaannya tinggi namun dari sisi penawaran kurang digarap (entry barrier rendah-sedang).

Catatan Singkat : Secara statistik ada 6.28 persen penduduk dunia mengidap diabetes type 2, di US ada 10.5 persen (32,2 juta penduduk) sedangkan di Indonesia ada 10.6 persen (19.47 juta ) penduduk mengidap diabetes. China adalah negara paling banyak penduduk pengidap diabetes, disusul India, Pakistan, USA dan Indonesia.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun