Mohon tunggu...
Arifin Setya Budi
Arifin Setya Budi Mohon Tunggu... Guru - Pendidik

Pendidik mata pelajaran seni budaya di kabupaten demak. bidang yang saya dalami saat ini adalah seni rupa

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Alternatif Media Apresiasi Karya Seni Rupa Pasca Pandemi Covid-19 di SMK

5 Desember 2022   18:20 Diperbarui: 5 Desember 2022   18:20 1099
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidik memberikan pendampingan peserta didik  saat mengapresiasi karya 

Di era modern saat ini perkembangan teknologi sudah hampir dapat dirasakan oleh banyak khalayak, baik itu itu yang berusia muda maupun tua. hal ini tidak terlepas dari  transformasi besar-besaran akibat wabah pandemi covid-19, dimana sebelumnya segala sesuatu yang umumnya dilakukan secara konvensional, mau tidak mau harus beralih ke digital beserta dengan pemanfaatan perangkat-perangkatnya agarpenyampaian pembelajaran terkesan menarik. Dalam proses belajar mengajar sebelum pandemi umumnya dilakukan secara konvensional, namun karena situasi yang tidak memungkinkan lambat laun mulai ada gerakan perubahan dimana pendidik harus adaptif dalam mengelola materi yang ingin disampaikan. Saat pandemi pembelajaran lebih terfokus pada pembelajaran daring ( dalam jaringan), pembelajaran kompleks yang memiliki kendala pada  setiap prosesnya, karna faktor peralihan. namun dengan sebab itulah yang menjadi pelecut semangat pendidik  untuk berusaha membangun semangat yang tinggi ke peserta didik dengan ekstra berinovasi agar pembelajaran dapat tersampaikan ke peserta didik dengan maksimal. 

Dalam pembelajaran seni budaya materi yang susah diterapkan saat pandemi adalah apresiasi karya seni rupa. Hal ini karena dalam tahap akhir  belajarnya peserta didik harus bisa mengapresiasi karya - karya seni rupa baik itu 2 dimensi dan 3 dimensi dengan berbagai macam media. media yang bisa digunakan untuk mengapresiasi pada saat daring dirasa sangat sukar untuk dikerjakan karena keterbatasan alat dan data internet. Rata-rata peserta didik lebih suka mengapresiasi karya secara langsung dengan dibantu arahan guru. oleh sebab itu diperlukan alternatif media agar peserta didik dapat melakukan kegiatan apresiasi baik saat luring ataupun daring.

dalam konteks pembelajaran apresiasi, mengapresiasi karya seni dapat diartikan sebagai upaya untuk memahami berbagai hasil seni dengan segala permasalahannya serta terjadi lebih peka akan nilai-nilai estetika yang terkandung di dalamnya. Hal ini ditegaskan oleh Soedarso (1990:77) bahwa apresiasi adalah: “Mengerti dan menyadari sepenuhnya seluk-beluk sesuatu hasil seni serta menjadi sensitif terhadap segi-segi estetiknya sehingga mampu menikmati dan menilai karya tersebut dengan semestinya.” Sementara itu Rollo May dalam Alisyahbana, (1983:81), menambahkan bahwa berapresiasi terhadap suatu kreasi baru atau hasil seni juga merupakan suatu tindakan kreatif. Kemudian menurut Syarif dalam Ciswiyanti, dkk, (2018: 15), apresiasi dalam kegiatan pembelajaran dimaksudkan untuk mengembangkan sensitivitas siswa agar memiliki kepekaan terhadap karya seni. Hal tersebut sejalan denga napa yang dijelaskan oleh Witherington dalam Ciswiyanti, dkk (2018: 15) bahwa Dengan kepekaan itu siswa akan mampu memahami, menghayati, menghargai, dan menilai karya seni. Agar siswa mempunyai kepekaan terhadap karya seni, perlu adanya pembinaan dan pembelajaran serta penanaman apresiasi. Hal itu dapat dilakukan dengan cara memberi siswa latihan apresiasi (Witherington dalam Ciswiyanti, dkk, 2018: 15).

Saat peserta didik mengapresiasi karya seni rupa, pendidik perlu memberikan masukan dan arahan kepada peserta didik, menghidupkan ruang diskusi kelas, serta membuat dan menerapkan media pembelajaran yang menarik perhatian peserta didik. Apalagi mengingat setiap peserta didik memiliki karakteristiknya masing-masing, tentunya dalam kegiatan apresiasi juga sama. hasil dari apresiasi peserta didik pasti memiliki keunikan tersendiri, baik dari cara menjawab pertanyaan apresiasi ataupun mengamati karya yang sedang diapresiasi.

Dalam perkembangannya terdapat beragam media  dalam mengapresiasi sebuah karya seni, salah satunya adalah kartu apresiasi seni. kartu apresiasi memiliki beberapa bagian: (1) bagian depan, berisi tentang tampilan karya seni yang akan diapresiasi; (2). bagian belakang kartu, yang berisi seputar pertanyaan apresiasi sederhana yang disesuaikan tahapan-tahapan apresiasi. Ada beberapa tahapan dalam apresiasi seperti:

  • mengamati
  • memahami
  • menafsirkan
  • menilai

kartu apresiasi seni merupakan media apresiasi yang bisa dimanfaatkan untuk pembelajaran seni baik saat daring atau saat luring. Saat daring media ini bisa ditampilkan dalam bentuk softfile, sedangkan saat luring media ini bisa ditampilkan dalam bentuk hard file tanpa melupakan unsur TPACK (Technological Pedagogical Content Knowledge) nya.  selain dapat digunakan secara daring dan luring media alternatif kartu apresiasi ini juga memiliki manfaat lainnya, seperti:

  • peserta didik akan lebih mandiri
  • peserta didik akan lebih teliti
  • peserta didik akan lebih percaya diri

ketiga hal tersebut sangat penting dimiliki oleh peserta didik agar dalam keberlanjutan pembelajaran, dengan bekal pembelajaran apresiasi diharapkan peserta didik dapat menerapkannya di lingkungan luar kelas dan di luar lingkungan sekolah.

Berikut contoh kartu apresiasi:

contoh media alternatif apresiasi seni rupa dalam bentuk kartu.
contoh media alternatif apresiasi seni rupa dalam bentuk kartu.

sumber pustaka:

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun