Mohon tunggu...
Misbakhul Arifin Putra
Misbakhul Arifin Putra Mohon Tunggu... Mahasiswa ilmu komunikasi UIN SUKA

24107030125

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

CV Nyeleneh Bikin Gagal Kerja? Yuk, Benahi Sebelum Terlambat

22 Mei 2025   20:23 Diperbarui: 22 Mei 2025   20:23 51
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar Ilustrasi CV nyeleneh yang ditolak HRD (Sumber: Misbakhul Arifin Putra)

Pernah Ngerasa CV-mu Udah Keren, Tapi Tetap Gagal Dapat Panggilan?

Tenang, kamu nggak sendiri. Banyak pencari kerja yang udah habis-habisan bikin CV pakai template warna-warni, ditambah foto terbaik (dengan filter Instagram), bahkan ditulis seunik mungkin biar "beda dari yang lain." Tapi apa yang terjadi? Bukannya dipanggil interview, malah diabaikan. Lebih parah lagi, bisa-bisa CV itu muncul di media sosial, jadi bahan diskusi para HRD yang kadang nyinyirnya nggak kira-kira.
Lucu? Iya, kalau bukan CV kita. Tapi kalau iya? Rasanya campur aduk, malu, kesel, bingung.
Padahal niatnya pengen tampil beda. Pengen stand out. Tapi ternyata, "nyeleneh" dan "menarik" itu dua hal yang beda tipis, dan sayangnya, banyak yang nggak sadar udah melewati batas.
Artikel ini bukan buat nyalahin siapa-siapa. Justru, kita ngobrol bareng aja, kenapa sih hal kayak gini bisa kejadian? Apa yang bikin CV kita jadi bahan olokan? Dan yang paling penting, gimana cara benerinnya sebelum kesempatan kerja yang datang malah kabur karena kesalahan sepele?
Yuk, kita bahas bareng-bareng.

Kenapa CV Bisa Jadi Nyeleneh?

Sebenarnya niat awalnya bagus pengen tampil beda, biar HRD inget sama kita. Tapi, kadang niat baik itu tersesat di jalan.
Banyak dari kita belajar bikin CV dari contoh-contoh di internet, ikut-ikutan tren tanpa ngerti konteks, atau malah bikin asal karena udah capek ngelamar ke mana-mana tapi nggak ada hasil. Hasilnya? Jadilah CV yang nyeleneh.
Coba deh cek, kamu pernah atau sedang melakukan hal-hal ini nggak?

* Terlalu kreatif sama desain
Pakai font mirip tulisan tangan, warna ngejreng, ada stiker, shape aneh-aneh. Bukannya keliatan estetik, malah mirip brosur diskon minimarket.

* Nambahin informasi yang nggak penting
Misalnya, "Hobi: nonton drama Korea semalaman sambil ngemil ciki." Atau "Cita-cita: punya warung kopi di Bali." Lucu? Iya. Tapi HRD bukan cari teman curhat, mereka cari orang yang bisa kerja.

* Bahasa terlalu santai (atau lebay)
"Saya adalah individu yang super duper kece dan punya semangat membara bagai api unggun."
Waduh. Boleh percaya diri, tapi jangan sampai bikin HRD mikir, "Ini orang serius atau main-main?"

* Foto profil yang nggak profesional
Foto liburan, pakai kacamata hitam, atau selfie dari angle bawah dengan senyum manja bukan tempatnya di CV, sobat.

Semua itu nggak salah sepenuhnya. Tapi ketika konteksnya adalah dokumen profesional yang jadi pintu masuk ke dunia kerja, kita perlu mikir dua kali, apakah ini bikin nilai kita naik atau malah bikin orang salah paham?
Karena kadang, yang bikin CV kita gagal bukan karena kita nggak punya skill, tapi karena tampilannya bikin HRD males baca dari baris pertama.

Dampaknya Terhadap Peluang Kerja

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun