Mohon tunggu...
arifin martin
arifin martin Mohon Tunggu... -

liberal, demokratis, anti-kekerasan bebas to bas....

Selanjutnya

Tutup

Vox Pop

FPI Kembali Berulah...

15 Oktober 2010   08:56 Diperbarui: 26 Juni 2015   12:24 1037
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bulutangkis. Sumber ilustrasi: PEXELS/Vladislav Vasnetsov

FPI kembali berulah... setelah kasus terakhir FPI membubarkan paksa pertemuan anggota DPR yg di hadiri Rieke Dyah Pitaloka, sekarang FPI mengatakan bahwa FPI akan memaksa Ariel mengakui video pornonya dan mengancam akan mengusir produser K2K, KK Dheeraj dr indonesia. pernyataan nya itu di ucapkan oleh ketua FPI jakarta, Habib Salim Alatas.

pertanyaan saya, apa hak nya FPI melakukan hal itu, apakah FPI di atas polisi sehingga berhak memaksa Ariel mengaku, atau bahkan mengusir seseorang dr negara Indonesia?

pernyataan sang ketua FPI itu sendiri terdengar sangat arogan dan tidak berpendidikan buat saya, jelas terbukti dr pernyataannya itu bahwa FPI tidak menghargai hukum yg berlaku di negara ini, dan secara tidak langsung FPI menghina negara Indonesia dengan pelanggaran hukumnya itu.

tp mengapa polisi kita seolah tidak berdaya menghadapi FPI? mengapa pernyataan dan tindakan arogannya tidak di hukum? dr situ kelihatan bahwa FPI sudah mempunyai power di negara ini. dan jika hal ini diteruskan, cepat atau lambat negara Kesatuan Republik Indonesia ini akan hancur di tangan FPI.

menurut pandangan pribadi saya, sebuah organisasi yg bahkan sudah berani bertindak di atas hukum harus di tindak tegas. harus dinyatakan sebagai organisasi terlarang seperti PKI. karena PKI dan FPI itu sangat mirip, hanya berbeda ideologi nya saja. tp sifatnya mirip, yaitu suka memaksakan kebenarannya sendiri dan pahamnya sendiri. maka dr itu saya HIMBAU kepada pihak berwajib, supaya hal ini tidak berlarut-larut dan FPI menjadi semakin kuat sehingga sudah terlambat untuk menyelamatkan bangsa Indonesia tercinta ini.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Vox Pop Selengkapnya
Lihat Vox Pop Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun