Mohon tunggu...
Arifin BeHa
Arifin BeHa Mohon Tunggu... Penulis - Wartawan senior tinggal di Surabaya

Wartawan senior tinggal di Surabaya. Dan penulis buku.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama

Kebahagiaan Mamad Bisa Berangkat Haji dari Hasil Jualan Sosis

20 Mei 2022   21:42 Diperbarui: 21 Mei 2022   09:43 1338
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Wajah bahagia terpancar dari Rahmad Widayat (41th), warga Rungkut Barata, Surabaya. Mimpi pria yang kesehariannya berjualan 'Sosis Solo' itu berangkat haji akhirnya terwujud tahun ini.

"Saya berangkat haji. Saya berangkat haji..." teriak Rahmat, setiap berjumpa dengan tetangga sekitar perumahan.

"Saya berangkat 20 Juni. Gelombang kedua," tambahnya.

Sebagian besar warga di sekitar perumahan awalnya terkejut. Tidak menyangka Rahmat bisa berangkat haji.

Mamad -sapaan akrabnya, jarang bicara soal agama. Sehinga keberangkatan dia ke Tanah Suci sangat menyita perhatian.

Dalam berkomunikasi, antara Mamad dengan warga setempat memiliki sedikit jarak. Selama ini, mereka saling beradaptasi. Mamad terbiasa ceplas ceplos. Cenderung apa adanya. Semasa anak-anak Mamad mbeling (Jawa: nakal). Suka usil menggoda teman seusianya.

Lelaki kelahiran 14 April 1981 ini menyelesaikan pendidikan sekolah luar biasa. Awalnya Sekolah Dasar hingga SMP SLB Among Asih. Kemudian masuk SLB tingkat Menengah Atas di YPAC Semolo Waru dan Pendidikan Keterampilan -diatas SMA, di tempat yang sama.

Selepas itu Mamat bekerja di perusahaan jasa.  Tiga tahun dia menimba pengalaman, Mamat mulai wiraswasta. Tahun 2010-an dia berjualan aneka minuman. Mulai beras kencur, sinom, kunir asem dan sambel pecel.

Ketika berada di sekolah luar biasa inilah Mamad mendapat skil keterampilan. Mamad menuangkan semua ilmunya. Dia meracik sendiri minuman-minuman yang dijualnya.

Mamad keliling menjajakan barang dagangannya. Tak hanya di kawasan Rungkut, dia merambah wilayah cukup jauh. Menjangkau lebih 20 Km dari radius tempat tinggalnya. Namun Mamad tak pernah melupakan ibadahnya. Dia berhenti di masjid terdekat jika waktu shalat tiba.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun