Mohon tunggu...
Arifin BeHa
Arifin BeHa Mohon Tunggu... Penulis - Wartawan senior tinggal di Surabaya

Wartawan senior tinggal di Surabaya. Dan penulis buku.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

KH. Maimun Zubair Pergi Haji Selagi Muda

6 Agustus 2019   18:43 Diperbarui: 6 Agustus 2019   22:38 259
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
KH. Maimoen Zubair bicara tentang pemuda (Majalah Santri)

Saya menulis itu sekadar ingin menyampaikan pesan. Hidup itu penuh misteri. Mari sadar diri. Semua akan dijemput oleh mati. Walaupun sedang sedang berhaji di tanah suci. ONH Plus bukan jaminan lolos dari mati.

Tulisan disertai foto dokumentasi tersebut saya sebar, di grup yang sama. Yang mengabarkan kematian Mbah Moen. Saya kira bukan kebetulan. Semua urutan kejadian, sepenuhnya kehendak Tuhan.

Pergi Haji Selagi Muda
Di Indonesia dari tahun ke tahun punya isu yang sama. Jumah calon jemaah haji risiko tinggi, atau biasa disebut dengan istilah risti. Sebanyak 65 persen usinya terbilang lanjut usia. Problem tersebut memang harus diurai. Pemerintah, selaku regulator haji, sudah pasti punya andil besar.

Jemaah Haji Khusus Manaya 2019. Yang muda penuh gaya (Dok Juliantono Hadi)
Jemaah Haji Khusus Manaya 2019. Yang muda penuh gaya (Dok Juliantono Hadi)
Hari Jumat (2/8/2019) saya mendatangi Asrama Haji di Sukolilo Surabaya. Di tengah melihat-lihat situasi asrama saya berjumpa dengan dengan KH. Imam Hambali, pengasuh Pondok Pesantren Mahasiswa Aljihad Surabaya. Ustadz Imam Hambali dikenal sebagai ustadz yang tampil segar dan humoris.

"Haji itu takdirnya Allah. Jadi memang ditakdirkannya berangkat di usia tua maka kita harus yakin, tawakal dan pasrah kepada Allah," ujar pemilik KBIH Bryan Makkah ini.

Setiap orang boleh berikhtiar. Bahkan dianjurkan. Namun 100 persen, keberangkatan haji itu menjadi takdirnya Allah. Kepada setiap penyelenggara haji, ia menghimbau agar bisa mendampingi jemaah haji secara sabar. Terhadap jemaah haji yang berada di golongan risti pun harus pro aktif menyampaikan kondisinya kepada petugas haji. Sama-sama punya rasa ikhlas.

Di salah satu lorong asrama, saya juga menemui calon Jemaah berusia muda. Seorang bapak, ibu dan dua anaknya yang terbilang masih muda usia. Kuslan Zulkarnain (56), Sofia Turahman (46), Moh. Alvian Kusviandita (26), dan Halizah Berliana (19). Satu keluarga ini berasal dari Gresik, Jawa Timur.

"Saya memang niat berangkat satu keluarga. Mendaftar sejak tahun 2010 lalu" tutur Kuslan Zulkarnain yang berprofesi sebagai guru itu.

Masih di tempat sama, saya bertemu dua cewek muda usia. Ines Andi Desi Auliya (27) dan Inas Andi Sabila (22). Mereka tergabung dalam bimbingan "Haji Sabar" kelompok terbang atau klotrer 78 asal Surabaya. Kakak beradik Inez dan Inas mengaku, mendaftar keberangkatan haji sejak tahun 2010.

"Ibu dan Abah saya tiba-tiba mendaftarkan kami berdua. Uangnya diambil dari hasil tabungan sisa belanja bulanan" kata Inez menirukan ucapan kedua orangtua mereka. Lgak dan gaya mereka. Milenial banget!

Keluarga Kuslan Zulkarnain bersama kakak-adik Ines dan Inas (Dok Pri)
Keluarga Kuslan Zulkarnain bersama kakak-adik Ines dan Inas (Dok Pri)
Itulah sebabnya, menurut saya, tak ada salah dan dosa berikhtiar sejak awal. Niatkan mulai sekarang. Berhaji atau berumrah selagi muda.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun