Mohon tunggu...
Arif GilangDwi
Arif GilangDwi Mohon Tunggu... Freelancer - Manusia

Penulis lepas

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Penyair yang Kehilangan Pena

6 Juli 2019   11:02 Diperbarui: 6 Juli 2019   11:15 22
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Pagi membusuk dicampak gelap

Sisa-sisa mimpi mengambang di selokan

Langit begitu biru nan cerah

Namun tak setitik bayang mengepak terbang

Siraminya akar dengan setetes harap

Supaya rimbun serimbun dongeng semalam

Ditaruhlah cangkir dan poci di atas kertas

Dituangnya aksara dan pemanis rasa

Penyair keparat !

Ia lupa menaruh pena !

Lembar pun basah tergenang puisi

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun