Mohon tunggu...
Masdim
Masdim Mohon Tunggu... Foto/Videografer - Mahasiswa Ilmu Komunikasi

Belajar nulis adalah belajar menangkap setiap momen kehidupan dengan penghayatan paling total yang dilakuin manusia

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

KKN UIN SUKA Kembangkan Destinasi Wisata UNESCO

15 Agustus 2019   16:53 Diperbarui: 15 Agustus 2019   17:04 84
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Destinasi Wisata Gunung Api Purba ( travel.tribunnews.com)

     

Berbicara mengenai destinasi wisata di Yogyakarta memang tidak ada habisnya. Salah satunya di desa Nglanggeran yang terletak di kecamatan Patuk, Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta, terdapat destinasi wisata favorit  yang menarik untuk dikunjungi adalah Gunung Api Purba. Gunung ini terdiri dari bebatuan andesit raksasa, dahulu aktif sekitar  60-70 juta tahun silam dan saat ini sudah dinyatakan tidak aktif. 

Gunung Api Purba telah diresmikan oleh United Nations Educational, Scientific and Cultural Organization (UNESCO) sebagai geosite dari bagian Gunung Sewu yang dikokohkan menjadi Global Geopark Network (GGN) semenjak tahun 2015. Geopark dalam membangun pariwisata berkelanjutan menggabungkan konsep 3 keragaman alam yaitu geodiversity, biodiversity dan cultural diversity.

Sebagai geopark kelas dunia, Kelompok Sadar Wisata (POKDARWIS) Nglanggeran menyuguhkan destinasi wisata dengan menggabungkan aspek rekreasi, edukasi, konservasi alam serta sosial budaya. Melalui hal tersebut, KKN Tematik  Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga (UIN SUKA) Angkatan 99 memberikan inovasi berupa pengembangan wisata edupark Nglanggeran bekerjasama dengan pihak setempat. 

KKN Ini diikuti 30 mahasiswa dibawah bimbingan dari Dr Widodo yang telah melakukan penelitian di Gunung Api Purba selama 10 tahun serta Muh Ja'far Luthfi PhD selaku Dosen Pembimbing Lapangan (DPL). Program kerja unggulan KKN ini adalah merintis wisata keanekaragaman hayati yang ada di Gunung Api Purba sehingga dapat menjadi daya tarik wisatawan baik lokal hingga mancanegara. Inovasi keanekaragaman hayati ini berupa tanaman-tanaman endemik dan langka yang berada digunung. 

Pengunjung Menggunakan QR Scan Tanaman Gunung Api Purba (Dokpri, 9/08)
Pengunjung Menggunakan QR Scan Tanaman Gunung Api Purba (Dokpri, 9/08)
Selama satu bulan lebih sejak bulan Juli tim KKN UIN Sunan Kalijaga melakukan survei  untuk mengidentifikasi kekayaan keanekaragaman hayati yang terdapat di Gunung Api Purba. Setidaknya 100 lebih jenis tanaman endemik dan langka telah teridentifikasi seperti Pavetta Indica, Cosmotigma Racemosum, Uvaria Ufa dan lain sebagainya. 

Hasil tersebut kemudian dimasukan dalam program kerja unggulan berupa pembuatan QR Code Tanaman sehingga pengunjung dapat mengetahui informasi dari tumbuhan-tumbuhan unik kemudian pembuatan Herbarium Corner Of Nglanggeran sebagai media visual tanaman yang telah diawetkan serta publikasi tanaman melalui buku panduan keanekaragaman tumbuhan, video, infografis hingga website. 

Serah terima program kerja diberikan kepada pihak Nglanggeran dalam acara perpisahan KKN UIN Sunan  Kalijaga Pada tanggal 6 Agustus 2019 lalu. Diikuti oleh perangkat desa, Pokdarwis Nglanggeran dan masyarakat setempat di Pendopo Song gudel, Gunung Api Purba.

Peresmian Herbarium Corner Of Nglanggeran Oleh Kepala Desa Nglanggeran (Dokpri, 09/08)
Peresmian Herbarium Corner Of Nglanggeran Oleh Kepala Desa Nglanggeran (Dokpri, 09/08)
Tentunya pengembangan pariwisata berkelanjutan ini merupakan kolaborasi antara mahasiswa KKN dengan Kelompok Sadar Wisata . Diharapkan pengembangan ekowisata (ecotourism) keanekaragaman hayati dapat menjadi daya tarik wisata alam, sebagai media edukasi keanekaragaman hayati serta mendorong kesadaran bersama untuk menjaga ekosistem yang ada. Sesuai dengan jargon dari Gunungsewu Geopark "Memuliakan Warisan Bumi  Untuk Mensejahterakan Masyarakat".

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun