Mohon tunggu...
Arif Rahman
Arif Rahman Mohon Tunggu... Wiraswasta - Hobi menulis

Blogger, penulis lepas.

Selanjutnya

Tutup

Politik

Revolusi Senyap Ala PKS

11 Agustus 2015   09:07 Diperbarui: 11 Agustus 2015   09:07 620
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

"Ada revolusi senyap di PKS", begitu kata Nasihin Masha jurnalis asal Republika mengomentari peralihan estafet kepemimpinan di PKS. Salim Segaf Al Jufrie menjadi Ketua Majelis Syuro dan M. Shohibul Iman menjadi Presiden PKS. Komentar Nasihin ini memang sesuai dengan fakta bahwa pergantian kepemimpinan di PKS sunyi sepi dari pemberitaan kisruh, gontok-gontokan antar elite, ataupun hujan uang sogokan. Kita tentu masih belum lupa belum lama ini kisruh di Golkar dan PPP yang bikin kita trenyuh, yang membuat kita berpikir, beginilah ambisi para politikus Indonesia. Tetapi PKS membuat kita harus berpikir tentang realita lain. Tak ada aroma ambisi dan riuh egoisme para politikus pada musyawarah Majelis Syuro PKS.

"Sebuah proses sirkulasi elite partai yang berlangsung secara damai dan melalui mekanisme demokrasi substantif yang mengagumkan. " kata seorang pengamat sosial dan politik, Ubaedillah Badrun. Pengamat asal Universitas Negeri Jakarta ini lalu mengatakan dalam tulisannya, "Hampir tidak ada hiruk pikuk kontestasi perebutan elite pada tubuh partai ini."

Alhamdulillaah di PKS belum ada pergolakan perebutan elite sampai saat ini. Berarti masih ada harapan pada partai berlambang bulan sabit kembar ini. Kita tentu berharap kedamaian proses ini juga menular kepada partai-partai politik lain sehingga Indonesia menjadi Indonesia damai dimulai dari damai di partai masing-masing.

Nasihin juga menyebutkan kata "revolusi". Tidak heran karena di PKS tidak ada fenomena 4L( Lu Lagi, Lu Lagi) seperti kata Ubaedillah,""Hal menarik lain dari sirkulasi elite PKS ini adalah outputnya. Jika partai politik lain nampak tidak ada sirkulasi elite atau dalam bahasa sirkulasi elite politik dikenal '4L' (Lu Lagi Lu Lagi), PKS menunjukan hal sebaliknya. "

PKS tidak tergantung kepada Hilmi Aminudin yang kata seorang pengamat begitu kuat di PKS. "Kalau kita bilang perlu regenerasi untuk majelis syuro menggantikan Hilmi, pertanyaannya adalah apakah ada orang sekaliber dia di PKS," kata Heri Budianto pengamat politik dari Polcomm  kepada Republika, Sabtu (1/8). Ternyata yang terpilih bukan Hilmi Aminudin lagi. Melainkan Salim Segaf Al Jufrie, seorang habib yang pernah menjadi menteri sosial era SBY.

Bahkan, Anis Matta yang kita kenal dengan orasinya yang membakar semangat tidak serta merta terpilih lagi. Beliau digantikan oleh M Shohibul Iman yang juga pernah menggantikan Anis menjadi Wakil Ketua DPR. Shohibul Iman yang juga pengalaman menjadi rektor ini adalah ilmuwan lulusan S1-S3 di Jepang yang pernah menjadi peneliti di BPPT. Tidak adanya 4L di PKS menunjukkan kaderisasi yang mapan dan perlu dipertahankan.

 

 

 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun