Mohon tunggu...
Arif Budi Setiawan
Arif Budi Setiawan Mohon Tunggu... Psikolog - M.Psi., Psikolog

Psikolog Klinis Rumah Sakit Jiwa Daerah (RSJD) dr. Arif Zainuddin Surakarta | Psikolog Klinis Aplikasi Daring Alodokter http://s.id/telekonseling | Founder www.psikologklinis.com

Selanjutnya

Tutup

Worklife Pilihan

Dinamika "Sikap Optimis" terhadap Kesuksesan

2 Juni 2021   10:34 Diperbarui: 2 Juni 2021   12:37 631
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi optimis. Sumber gambar https://www.onelargeprawn.co.za/

Seberapa yakin kamu bisa diterima ujian masuk perguruan tinggi negeri?
Seberapa yakin kamu bisa diterima kerja di tempat impianmu?
Seberapa yakin kamu bisa mendapatkan ranking kelas atau IPK tinggi sesuai harapanmu?
Seberapa yakin kamu diterima ujian CPNS tahun ini?

Keyakinan diri dalam psikologi biasanya disebut sebagai Efikasi Diri atau sikap optimis, pengertian Efikasi diri menurut Bandura (dalam Baron & Byrne, 2003) merupakan evaluasi yang dimiliki seseorang terhadap kemampuan atau kompetensinya dalam melakukan suatu tugas, mencapai tujuan, atau mengatasi hambatan. Dengan kata lain, efikasi diri adalah seberapa optimis kita menghadapi apa yang kita inginkan.

Ilustrasi optimis. Sumber gambar https://www.onelargeprawn.co.za/
Ilustrasi optimis. Sumber gambar https://www.onelargeprawn.co.za/
Keyakinan diri akan memberikan banyak manfaat bagi seseorang. Orang yang memiliki keyakinan diri yang tinggi akan terhindar dari perasaan gelisah, dan akan terhindar dari perasaan tertekan serta merasakan kehidupan yang lebih sehat dan akan mempermudah jalan menuju kesuksesan akademik. 

Orang yang memiliki keyakinan diri yang rendah (cenderung pesimis) akan membuat kita menjadi mudah putus asa, mudah terserang tekanan batin, dan bisa berdampak pada kekebalan tubuh (sistem imun).

Orang yang memiliki keyakinan diri yang tinggi (cenderung optimis) akan membuat tenang dan bisa menemukan solusi yang tepat ketika didera suatu masalah. 

Berbeda orang yang memiliki keyakinan diri yang rendah (cenderung pesimis), waktunya akan banyak terkuras untuk memikirkan dan merenungkan tentang ketakmampuannya. 

Keyakinan diri atau sikap optimis akan berpengaruh pada harga diri. Ketika keyakinan diri tinggi akan berpengaruh pada pencapaian atau prestasi, hal ini akan meningkatkan harga diri untuk menyelesaikan masalah berikutnya yang lebih sulit (Stajkovic, dalam Myers, 2002). Ini sejalan dengan produktivitas kerja. Orang yang optimis akan menghasilkan karya yang lebih baik daripada orang yang pesimis.

Ilustrasi optimis. Sumber gambar https://www.onelargeprawn.co.za/
Ilustrasi optimis. Sumber gambar https://www.onelargeprawn.co.za/
Keyakinan diri yang tinggi pada seseorang akan berpengaruh pada keyakinan diri pada orang disekitarnya. Keyakinan diri dalam suatu kelompok akan berefek pada kegiatan kelompok. 

Keyakinan diri yang tinggi akan meningkatkan kegiatan kelompok secara positif, keyakinan diri yang rendah akan cenderung mengabaikan dan meremehkan aksi kelompok dalam mencapai tujuan tertentu.

Aspek keyakinan diri meliputi 3 hal (Bandura, 1997) yakni Magnitude, Generality, dan Strength. Magnitude berkaitan dengan tingkat kesulitan seseorang. Generality berhubungan dengan luas bidang yang dihadapi. Strength seberapa kuat keyakinan seseorang dalam menghadapi kesulitan. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun