Sleman (03/07/2022)-Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Sebelas Maret kali ini saya lakukan bersama dengan seberjalannya Kampus Mengajar 3. Tak berbeda dengan KKN pada umumnya, disini mahasiswa yang mengikuti Kampus Mengajar 3 juga melakukan beberapa program kerja yang berkaitan dengan pemberdayaan, pendampingan, maupun edukasi pada suatu komunitas tertentu yang berada di lingkup sekolah.
Pelaksanaan KKN ini bertempat di SDN Nolobangsan yang merupakan sebuah Sekolah Dasar yang terletak di tengah Perumahan Polri Gowok, Caturtunggal, Depok, Sleman, D. I. Yogyakarta. Sekolah ini memiliki fasilitas yang cukup lengkap untuk menunjang pembelajaran siswa, hanya saja belum dikelola dengan maksimal, salahsatunya yakni perpustakaan.
Perpustakaan SDN Nolobangsan memiliki beberapa kekurangan diantaranya yaitu, perpustakaan ini terletak dibelakang ruang guru sehingga akses untuk siswa keluar-masuk itu sulit, lalu perpustakaan ini sebenarnya memiliki banyak buku hanya saja tidak ada pembaharuan sehingga buku-buku di sana adalah buku lawas, dan perpustakaan di SDN Nolobangsan memiliki keterbatasan luas ruang.
Terdapat tiga program kerja wajib dari Tim Kampus Mengajar, yakni terkait dengan bidang teknologi, numerasi, dan literasi, dengan jabaran program kerja kami diantaranya pada pengembangan teknologi ada pelatihan komputer, pembuatan media pembelajaran montessori untuk bidang numerasi, dan pojok baca untuk meningkatkan literasi. Karena sedari diterjunkan untuk pertama kalinya saya sudah memperhatikan tata kelola perpustakaan, maka Pengembangan Literasi menjadi fokus saya dalam KKN UNS ini.
Pojok baca adalah sebuah rak mini yang berisikan buku yang berada di pojok kelas. Diharapkan dengan adanya pojok baca ini siswa dapat lebih rajin lagi dalam membaca buku. Dalam perealisasiannya tidaklah mudah, untuk mendapatkan bahan bacaan baru, rak buku, administrasi, dan hiasan pojok baca sendiri, kami membuka donasi. Pada donasi ini kami menerima bantuan beberapa buku bekas, buku baru, dan dana.
Setelah terkumpulnya dana, kami mulai memesan rak yang kami desain sesederhana dan seefektif mungkin untuk ditempatkan di kelas. Lalu kami juga melakukan adminstrasi buku dengan memberikan stempel logo Kampus Mengajar 3 dan stempel SDN Nolobangsan dilanjutkan dengan menyampuli buku.
Sambil berjalannya program open donation dan penghiasan pojok baca, tim juga sudah memulai program literasi pagi seperti yang telah diarahkan oleh guru pamong. Literasi pagi ini dilakukan selama 15 menit sebelum dimulainya Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) jam pertama. Untuk kelas rendah khususnya kelas 1 dan kelas 2 dikarenakan kurangnya kemampuan siswa dalam membaca, dari tim kami membacakan buku cerita tersebut, lalu siswa diminta untuk menceritakan kembali cerita yang dibacakan.
Program lain yang terkait dengan pengembangan literasi yakni tambahan pelajaran membaca untuk kelas rendah. Pada program ini saya memegang kelas 2, dengan sistem kerjanya yaitu seperti memberikan les privat membaca bagi siswa yang kurang bisa membaca dan memperkenalkan huruf-huruf kepada siswa yang belum bisa membaca. Tambahan pelajaran membaca ini dilakukan setelah berakhirnya jam pelajaran dengan durasi 1 jam.
