Mohon tunggu...
Arifa Sherina NS
Arifa Sherina NS Mohon Tunggu... Mahasiswa - is on a survival mode

wanna know a joke? life.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Program Vaksinasi dan Edukasi Penanganan Awal Sesak Napas dan Penggunaan Aplikasi SIRANAP

27 Oktober 2021   13:52 Diperbarui: 27 Oktober 2021   14:10 224
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

UNS- Bermula pada akhir tahun 2019, dunia mengalami kegawatdaruratan kesehatan dengan menyebarnya Coronavirus Disease 2019 atau yang biasa disebut sebagai COVID-19. Kemampuan virus ini untuk melakukan penyebaran antarmanusia memungkinkan virus ini dengan cepat menyebar ke seluruh dunia dalam rentang waktu yang pendek. Kasus pertama COVID-19 di Indonesia ditemukan pada tanggal 2 Maret 2020 di kota Depok, Jawa Barat. Per 28 Agustus 2021, total kasus di Indonesia tercatat sebesar 4.066.404 dengan jumlah kumulatif sembuh sebesar 3.707.850, dan kasus kematian sebesar 131.372.

COVID-19 utamanya memengaruhi sistem respirasi. Gejala yang sering muncul pada awal infeksi biasanya berupa sesak napas, demam, dan batuk kering. Sesak napas merupakan salah satu gejala yang paling banyak dikeluhkan dan seringkali menyebabkan kepanikan yang nantinya dapat memperburuk kondisi pasien. Selain itu, masyakarat umum saat ini belum mengetahui tentang adanya aplikasi SIRANAP dari Kemenkes yang menyediakan informasi mengenai data kapasitas dan ketersediaan setiap jenis tempat tidur pada rumah sakit. Maka dari itu, KKN FK UNS dengan bimbingan Siti Ma'rufah, M.Sc., Apt. melakukan program Serbuan Vaksinasi FK UNS dan edukasi kepada masyarakat yang mengangkat tema tentang pentingnya penanganan pertama sesak napas dan SIRANAP di masa pandemi Covid-19.

Serbuan Vaksinasi FK UNS merupakan kegiatan vaksinasi yang diselenggarakan oleh Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret dengan Datasemen Kesehatan Wilayah 04.04.04, Klinik Pratama Kartika I -- 01, Surakarta sebagai penyedia vaksin. Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan fasilitas vaksinasi massal yang aman dan berkualitas bagi masyarakat Solo, terutama civitas akademik UNS. Kegiatan vaksinasi ini dilaksanakan 24 kali dari 1 Juli 2021 hingga 20 Agustus 2021 serta mencakup vaksinasi dosis pertama dan kedua. Auditorium dan Lobi Gedung Pendidikan Dokter, FK UNS telah disiapkan sedemikian rupa agar dapat menjadi tempat penyelenggaraan vaksinasi yang ideal. 

Fakultas Kedokteran UNS mengajak mahasiswa Program Studi Kedokteran semester 4, semester 6, dokter muda, serta dokter umum maupun spesialis untuk berperan aktif dalam menyediakan pelayanan yang optimal selama vaksinasi. Setiap pihak yang terlibat tersebut telah mendapatkan pelatihan sebelumnya untuk meminimalisir terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan. Pembagian peran dan tanggung jawab dalam kepanitiaan vaksinasi juga disesuaikan dengan kompetensi masing-masing. Mahasiswa bertugas pada bagian hubungan masyarakat, registrasi, pengecekan tekanan darah dan suhu, observasi pasca vaksin, serta administrasi pasca vaksin. Dokter muda dan dokter umum maupun spesialis bertugas dalam skrining kesehatan, penginjeksian vaksin, serta penanganan kejadian ikutan pasca imunisasi (KIPI).

Antusiasme masyarakat dalam mengikuti program vaksinasi dari FK UNS sangatlah tinggi. Tercatat sebanyak 27.824 mendaftar vaksinasi dan 27.390 diantaranya melakukan vaksinasi. Peserta yang telah mendaftar dan melakukan registrasi di FK UNS belum tentu melanjutkan vaksinasi dikarenakan oleh beberapa hal diantaranya adanya riwayat terinfeksi COVID-19 kurang dari tiga bulan, hamil, atau memiliki tekanan darah tinggi.

Dokpri
Dokpri

Edukasi yang dilaksanakan di Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret ini mendapat tanggapan yang positif dari masyarakat. Edukasi dilakukan kepada peserta vaksinasi COVID-19 pada tanggal 18 Agustus 2021 dengan media banner dan presentasi powerpoint. Selain itu, dilakukan edukasi melalui Instagram story pada tanggal 19 dan 20 Agustus 2021.

"Kami selaku tim KKN FK UNS sangat senang melihat antusiasme dari semua peserta terhadap edukasi yang kami lakukan. Besar harapan kami, dengan diadakannya edukasi ini, masyarakat dapat menangani sesak napas dari rumah dan dapat mengakses informasi tempat tidur di rumah sakit dengan mudah." Ucap Abdurrahman Ghiyaats, ketua tim KKN FK UNS D1, selaku panitia sesaat setelah edukasi ini berlangsung (20/08).

Dokpri
Dokpri

Sasaran dari kegiatan edukasi secara luring adalah masyarakat yang sedang menunggu di ruang observasi KIPI setelah vaksinasi, sedangkan sasaran edukasi secara daring adalah masyarakat umum yang lebih luas. Penyampaian materi edukasi secara luring menggunakan media berupa banner dan Slideshow Power Point, sedangkan materi edukasi daring disampaikan melalui akun Instagram masing-masing anggota dan akun Instagram vaksinasifkuns yang merupakan akun resmi kegiatan vaksinasi di FK UNS. Hal tersebut dilakukan untuk menjangkau masyarakat yang lebih luas. Materi edukasi diambil dari sumber yang terpercaya dan evidence-based sehingga informasi yang disampaikan ke masyarakat dapat diterapkan di kehidupan masa pandemi. 

Masyarakat yang menerima edukasi memberikan respon yang baik. Pada edukasi secara luring, banyak masyarakat yang mencatat materi yang diberikan, serta pada eduaksi secara daring, banyak masyarakat yang memberikan respon melalui likes atau pertanyaan-pertanyaan terkait materi yang disampaikan. Hal tersebut menunjukkan bahwa informasi mengenai penanganan sesak napas dan SIRANAP dibutuhkan oleh masyarakat pada masa pandemi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun