Menjadi Dewasa Itu "Menyiksa"?

Beberapa minggu yang lalu saya mengunjungi beberapa orang teman lama dan kami membicarakan banyak hal. Dari banyak hal yang kami bicarakan ada satu topik menarik, bahwa kami memiliki masalah yang hampir sama sejak lulus dari Sekolah yaitu menjadi dewasa itu berat, sulit dan menyiksa. Mulai dari soal pekerjaan, keuangan hingga percintaan.  Mungkin kami hanya segelintir orang dari jutaan atau bahkan milyaran orang yang merasakan situasi yang sama. Saya berusaha menguraikan apa yang saya amati dan pelajari dalam tulisan berikut ini. 

Saat kecil kita sangat ingin menjadi dewasa, bisa bebas kemana saja, punya banyak uang dan beberapa hal lainnya yang kita tidak bisa lakukan ketika Anak-anak. Namun pada kenyataannya masa dewasa muda adalah masa-masa yang sulit dan pahit bahkan kita berandai-andai agar bisa kembali menjadi Anak-anak yang bisa tertawa lepas, bermain bersama penuh suka ria tanpa memikirkan beban kehidupan yang begitu nelangsa.

Sebuah riset yang dilakukan oleh CBC (Cognitive Behavioral Consultant's) menemukan bahwa 50% dari semua penyakit mental seumur hidup dimulai pada usia 14 tahun, dan 75% dimulai pada usia 24 tahun. Hampir 30% orang dewasa berusia muda memiliki gangguan kesehatan mental, dibandingkan dengan orang dewasa paruh baya (25%) dan orang dewasa yang lebih tua (14%). 

Tak dapat dipungkiri bagi sebagian orang menjadi "dewasa" itu sulit. Kehilangan kenyamanan tiba-tiba dan dukungan masa kanak-kanak, orang dewasa muda sering bergulat dengan transisi menuju kemandirian total. Keseluruhan dukungan struktural dan emosional yang berasal dari tinggal di rumah orang tua mereka hilang, digantikan oleh dunia luar yang sepi dan tidak dikenal. Membangun rasa mandiri itu sulit, dan terkadang menakutkan. Tumbuh dewasa seringkali menjadi perjuangan bagi banyak remaja yang memandang masa dewasa dengan ketakutan daripada kegembiraan untuk menjelajahi dunia dan melakukan banyak hal. Tidak heran banyak orang dewasa muda sering mengalami depresi, kecemasan, gangguan makan, gangguan penyalahgunaan zat, dan mengalami kesulitan memenuhi tonggak perkembangan dalam kehidupan.

Berikut adalah beberapa masalah utama yang dihadapi orang dewasa muda:

1. Akademik 

Transisi dari sekolah menengah ke perguruan tinggi atau perguruan tinggi ke sekolah pascasarjana datang dengan kekakuan akademis dan kecemasan yang meningkat menghinggapi banyak kaum dewasa muda. Orang dewasa muda yang mulai berkinerja buruk mungkin mulai meragukan keterampilan dan kecerdasan mereka, yang dapat melanggengkan nilai buruk dan mengakibatkan rendahnya harga diri dan kurangnya kepercayaan pada diri sendiri.

2. Mencari pekerjaan 

Banyak orang dewasa muda yang masih dalam proses menemukan identitas dan passion mereka tidak tahu harus mulai dari mana untuk mengejar karir. Bahkan mereka yang memiliki jalur profesional yang lebih langsung berjuang untuk mendapatkan pekerjaan. Lebih buruk lagi, banyak peluang memerlukan pengalaman sebelumnya untuk diterapkan, yang menciptakan hambatan lebih lanjut bagi orang dewasa muda yang baru memulai. 

3. Persahabatan 

Pindah dari keluarga di sekolah menengah ke hidup di lingkungan hiper-sosial perguruan tinggi menghadapkan orang dewasa muda ke gaya hidup di mana mereka tidak hanya dikelilingi oleh teman-teman baru, tetapi bergantung pada mereka untuk interaksi interpersonal mereka. Atau, pindah dari lingkungan hiper-sosial perguruan tinggi ke kehidupan profesional awal yang lebih tenang adalah kebangkitan yang mengejutkan terhadap kenyataan bahwa hidup tidak selalu bersifat sosial. Setiap tahapan ini datang dengan perjuangan tentang bagaimana menemukan teman baru dan bagaimana mempertahankan persahabatan jarak jauh dari lingkungan masa lalu. 

4. Percintaan

Seiring bertambahnya usia dewasa muda, hubungan menjadi lebih serius. Orang dewasaa muda membentuk hubungan yang lebih dalam dengan pasangan. Beberapa memilih untuk pacaran atau bahkan menikah di usia dewasa muda, meninggalkan para lajang yang kesepian yang masih berusaha mencari jati diri. Apakah menavigasi hubungan romantis yang rumit itu sendiri atau hanya dikelilingi oleh mereka, perangkap romantis menjadi sumber stres yang tinggi dalam kehidupan banyak orang dewasa muda.

5. Keuangan

Orang dewasa muda yang berasal dari berbagai latar belakang sosial-ekonomi mungkin tidak siap untuk menghasilkan dan menangani uang mereka sendiri saat mereka memasuki kemandirian finansial. Bahkan jika mereka memegang pekerjaan sebagai remaja dan membantu di sekitar rumah, membayar kebutuhan pokok mereka membawa lapisan stres baru. Selain perjuangan untuk menemukan dan mengamankan pekerjaan, muncul pula tanggung jawab yang besar dalam penganggaran, tabungan, dan perencanaan. Beberapa orang dewasa muda mungkin menemukan diri mereka tidak siap untuk menangani birokrasi yang kompleks dan hubungan profesional untuk memenuhi tanggung jawab seperti mengajukan pajak untuk pertama kalinya, membayar tagihan, mengajukan klaim asuransi dan banyak lagi. 

6. Narkoba

Berjuang untuk mengatasi tanggung jawab mereka, dipengaruhi oleh media dan menghadapi tekanan hasrat yang kuat untuk "bersenang-senang" dengan teman sebaya, banyak orang dewasa muda beralih ke zat, alkohol, obat-obatan terlarang dan yang trend belakangan ini penggunaan rokok elektrik tersebar luas di kalangan orang dewasa muda. Ketika orang dewasa muda mencapai usia legal, hambatan sebelumnya untuk mengakses dihilangkan, dan peluang yang lebih luas untuk mendapatkan zat terlarang. 

7. Media sosial 

Semua perjuangan khas yang dihadapi orang dewasa muda diperparah oleh media sosial, yang digunakan hampir semua orang dewasa muda. Media sosial cenderung mengagungkan pengalaman, hanya menonjolkan kesuksesan dan menyembunyikan kegagalan. Hal ini menyebabkan perbandingan yang tidak sehat di antara orang dewasa muda dan dapat mengakibatkan perasaan tidak mampu dan putus asa. Perburuan pekerjaan, akademisi, persahabatan, romansa dan keuangan menantang bagi orang dewasa muda untuk bernavigasi tanpa pengingat yang konstan. Seringkali ketidakpercayaan diri ketika melihat teman mereka yang sudah mapan, sementara mereka masih berjuang menata masa depan. Tantangan umum yang dihadapi orang dewasa muda ini sering kali menghalangi mereka untuk membangun diri dan berkembang saat mereka memasuki usia dewasa.

Menjadi dewasa berarti memiliki lebih banyak beban dan tanggung jawab. Kecemasan akan masa depan, ketakutan pada percintaan dan tekanan mental lainnya adalah hal yang dialami semua orang di dunia, kita hanya dituntut untuk mampu bertahan dengan management masalah yang tepat, mengubah mind set dan menjalani masa muda dengan gairah yang positif. Bagaimana mengatur kehidupan di masa dewasa adalah pilihan, ada yang menghadapi masa dewasa dengan penuh spirit, ambisi dan harapan dan ada yang menghadapinya dengan rasa sakit, terjebak dalam rasa frustasi dan keputus asaan.