Mohon tunggu...
Arif Albert
Arif Albert Mohon Tunggu... mahasiswa -

membaca dan menulis

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Messi, Galau Tingkat Dewa?

27 Juni 2016   21:33 Diperbarui: 27 Juni 2016   21:37 470
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Messi galau (sumber: AFP)

Messi sedang galau berat. Apa gerangan yang membuat dia galau? Yah, semua orang tahu. dunia pun tahu (Mungkin sedikit berlebihan, hehe..). Tadi pagi, Argentina gagal total (lagi) merengkuh gelar Copa Amerika Centenario yang diselenggarakan di AS. Partai final yang digadang-gadang akan menjadi ajang pencapaian Argentina, tiba-tiba diserobot oleh Chile lewat adu penalti. Sadiss....tapi itulah bola. Tidak ada yang pasti seperti bola yang menggelinding kemana-mana.

Maka, tidak mengherankan. Messi bungkam. Messi menangis. Messi galau. Mungkin saat ini Messi sedang tidak mau diajak ngobrol. Galau tingkat dewa Atau bisa saja, dia menolak diwawancarai, seperti pemain sekaliber Christiano Ronaldo, yang membuang mikrofon reporter yang pengen mewawancarainya. Kasian deh.

Yah, Messi. Semua orang menganggap Messi sebagai Messiah, sang Penyelamat Argentina. Alih-alih menyelamatkan Timnas Argentina, Messi justru gagal melakukan tendangan penalti. Semua orang yakin bahwa dia bisa untuk membawa piala kemenangan ke Argentina. Alih-alih membawa piala, cemooh dan rasa kecewa yang justru sedang menimpa pemain timnas dan suporter Argentina.

Kekalahan memang menyakitkan, apalagi partai final. Berbekal motto Now or Never. Sekarang atau tidak sama sekali, pastilah Argentina berbangga punya Messi. Maka, menang hukumnya adalah wajib,  kalah itu haram. Tapi, kenyataan berbicara lain. Messi gagal. Argentina kalah. Suporter kecewa. Dan imbasnya, kekalahan membuat Messi galau dan memutuskan untuk Pensiun. Hah, pensiun? Yang benar saja kamu, Messi? Trus, gimana teman-temanmu? Rupa-rupanya, yang lain pada ngikut...hehehhe..Messi..Messi...keputusan sesaat tidak tepat pada momen yang tidak baik.

Sebagai seorang pengamat bola amatiran, saya melihat ke-galau-an, apalagi tingkat dewa, seringkali membuat seseorang membuat keputusan yang ceroboh. Tidak hanya Messi, mungkin juga kita ketika mengalami kegagalan yang luar biasa atau putus cinta. (Kamu bisa ngomong enak kayak gitu karena kamu gak mengalami bang! Begitu mungkin tanggapan orang-orang yang tidak setuju dengan pendapat saya, Up To You...tapi itulah yang kuperoleh dari guru spiritualku). Keputusan ceroboh seperti itu sungguh dapat menghancurkan, baik diri sendiri juga berpengaruh pada orang lain di sekitarnya. Kagak percaya, baca tuh apa yang terjadi pada teman-temannya Messi. Mereka berencana pulang kampung, kagak mau lagi main bola lagi buat Timnas. Mau dibawa kemana noda kekalahan ini.

Di dunia mana pun, entah dunia percintaan, dunia olahraga, dunia bisnis, yang penting bukan dunia (-akhirat), selalu ada kesempatan untuk mencoba kembali. Kekalahan mengenaskan Argentina harusnya ditanggapi dengan secara positif dan sikap jantan, menerima kekalahan dengan lapang dada, bukannya dengan keputusan mundur alias pensiun. Justru pengalaman kekalahan akan memberi pelajaran yang paling baik di masa depan. (lagi-lagi begitulah kata guruku).

Saya setuju dengan tulisan pengamat bola di www.bola.net. Bahwa messi pasti akan “cabut” keputusan kontroversialnya. 5 alasannya yang saya yakini, silakan buka di sini.

Selamat buat Chile

Bravo Argentina

buat Messi, masih ada kesempatan lagi koq.

salam 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun