Mohon tunggu...
Arifah Mufidah
Arifah Mufidah Mohon Tunggu... Lainnya - matematika

@semangatmath @mufer43 @kebunkeluarga7 @_zonabuku

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Dakwah Butuh Perencanaan dan Mutabaah

23 September 2021   21:59 Diperbarui: 23 September 2021   22:12 306
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dakwah butuh Perencanaan dan Mutabaah

Jika kita mau mengamati sekitar. Maka kita akan menemukan beberapa hal mengenai dakwah termasuk orang-orang yang melakukannya atau dai. Ada dai yang sudah mahir menyampaikan dakwah. Ada yang sebaliknya. Namun, dakwah itu adalah sesuatu yang bisa dipelajari. Sehingga dai yang mau belajar, semakin hari akan semakin mahir dalam berdakwah.

Dakwah memiliki  kaidah-kaidah. Dilengkapi dengan sarana prasarana cara yang menyesuaikan perkembangan zaman.

Dakwah tidak bisa dilakukan serampangan. Ianya membutuhkan perencanaan. Sering dikatakan bahwa gagal merencanakan berarti merencanakan kegagalan. Oleh karenanya, dalam dakwah apalagi jika sudah terbungkus dalam wadah organisasi membutuhkan perencanaan yang hiasa disebut musyawarah kerja (musyker) atau rapat kerja (raker) di awal periode.

Dalam musyker, akan dijelaskan tujuan dakwah. Ada yang bertujuan untuk memberikan wadah belajar agama, menyalurkan infaq sedekah kepada yang membutuhkan, menyiapkan generasi penerus dan lain sebagainya

Akan tetapi, di antara banyak tujuan dakwah, ada tujuan yang terbesar yaitu sesui firman-Nya. Bahwa Allah menciptakan jin dan manusia tidak lain untuk menyembah beribadah kepadaNya (Adz dzariyat ayat 56)

Sehingga ibadah, mencari ridhoNya adalah tujuan dari segala tujuan dakwah.

Selain tujuan, dalam musyker tentu ditentukan sasaran, waktu, maupun biaya proyek dakwah. Semuanya direncanakan diprediksikan sesuai dengan keadaan.

Kemudian dalam keberjalanannnya, dibutuhkan mata yang selalu mengawasi. Yang nantinya memberikan sinyal ada anggota badan lainnya untuk melakukan sesuatu sesuai dengan keadaan yang dilihatnya. Mata yang selalu mengawasi itulah yang disebut dengan mutabaah atau evaluasi.

Mutabaah, evaluasi dilakukan terus menerus untuk memperbaiki kinerja dakwah sehingga bisa lebih baik kedepannya. Evaluasi dilakukan dengan sungguh-sungguh. Follow up dari evaluasi tersebut pun harus dilakukan dengan maksimal agar kesalahan sebelumnya tidak terulang. Agar kesuksesan sebelummya bisa dipertahankan bahkan dilanjutkan.

So... aktivis organisasi terutama aktivis dakwah, jangan lupa berencana dan mutabaah selalu ya. Semoga Allah meridhoi apa yang kita lakukan dalam memuliakan agamaNya. Aamiin.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun