Mohon tunggu...
Arifah
Arifah Mohon Tunggu... Ahli Gizi - good luck

gapai semua mimpimu itu

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Remaja Putri Wajib Mengenali Anemia Sedini Mungkin!

8 Januari 2020   08:00 Diperbarui: 8 Januari 2020   08:10 2720
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

Dari sekian banyaknya remaja putri sering mengeluhkan dirinya merasa lelah, letih, lesu dan lemah ketika sedang melakukan aktivitas sehari-harinya. Hal tersebut kerap ia rasakan pada waktu jam sekolah, dimana kebanyakan saat ini jam belajar mencapai hingga sore hari, sehingga dapat membuat para remaja harus menguras tenaga dan pikiran meraka.

Hal tersebut dapat membuatnya lelah hingga tak sanggup untuk berkonsentrasi dijam-jam yang terakhir, ditambah mereka yang kerap mengeluhkan dirinya sering merasa pusing dan lesu yang merupakan dampak dari anemia. Menurut WHO di negara yang sudah berkembang ini terdapat sekitar 27% remaja wanita mengalami anemia.

Seseorang dapat dikatakan anemia apabila jumlah kadar hemoglobin (Hb) dalam darah berada kurang dari ambang batas yang telah ditentukan. Remaja wanita dapat dikatakan anemia jika ambang batas Hb <12 gr/dl dan normal jika ambang batas Hb 12 gr/dl.

Rendahnya kadar hemoglobin pada darah dapat menyebabkan penurunan kemampuan sel darah untuk mengikat oksigen sehingga kurangnya masukan oksigen yang kurang mencukupi mampu berpengaruh terhadap sel-sel pada otak, dimana otak tidak akan berkembang dan bekerja secara optimal.

Secara tidak langsung kita dapat memastikan apakah remaja tersebut mengalami anemia atau tidak, diantaranya adalah dengan melihat pada kondisi fisik tubuh mereka.

Apabila remaja tersebut mengalami anemia, maka akan berpengaruh  pada konsentrasi belajarnya. Oleh karena itu, secara fisik dapat kita lihat pada mukosa kelopak mata yang terlihat pucat, bibir, lidah, dan telapak tangannya.

Keadaan yang tidak normal tersebut merupakan suatu kondisi dimana tubuh mengalami masalah dalam penyerapan kadar zat besi (Fe) dalam darah. Masalah ini kerap sekali menganggu masyarakat sekitar tak lain adalah remaja putri.

Rendahnya kadar hemoglobin pada darah menyebabkan ketidakseimbangan sel darah untuk mengikat oksigen, sehingga rendahnya suplai oksigen mampu berpengaruh terhadap sel-sel otak.

Anemia juga dibedakan pada tingkat keseriusannya yaitu pucat sedang apabila kadar Hb 7 -- 8,9 g/dl dan anemia berat apabila kadar Hb 7 -- 4,5 g/dl. Ketidakcukupan tersebut bisa terjadi karena ketika masuknya zat besi kurang dalam mengkombinasi hemoglobin. Anemia berat dapat menyebabkan berbagai jenis komplikasi seperti kardiovaskular atau masalah pertumbuhan pada anak.

Anak diusia sekolah merupakan masa yang paling utama dalam tumbuh kembangnya. Pada masa tersebut secara optimal tubuh menyimpan cadangan nutrisi yang dibutuhkan pada masa pubertas nanti. Anak juga akan melakukan aktivitas yang dinamis dan aktif, dimana kebutuhan asupan nutrisinya harus mencukupi.

Masalah anemia pada anak remaja juga dapat berpengaruh dalam proses tumbuh kembang anak, menurunkan konsentrasi belajarnya, dan anak akan mudah terserang berbagai penyakit. Anak yang mengalami anemia defisiensi zat besi dapat berpengaruh pada konsentrasi belajarnya sehingga menurunkan prestasi anak.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun