Mohon tunggu...
Arif Rahman Hakim
Arif Rahman Hakim Mohon Tunggu... Wiraswasta - Biasa-biasa saja

Lelaki kelahiran Pati Jawa Tengah suka memancing, sesekali membaca buku dan menulis

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Beragama dan Berkeadaban

7 September 2020   16:36 Diperbarui: 7 September 2020   16:34 78
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Jika agama diperagakan bukan ahlinya
Maka agama tak akan mampu mengobati
Tetapi bisa dipakai untuk menyakiti

Lihat saja banyaknya pertumpahan darah namun narasi-narasi agama kerap terlibat di dalamnya

Bumi jadi berbau amis darah akibat oknum-oknum agama memperagakannya dengan cara penuh kebengisan dan keserakahan

Agama pembawa kedamaian bisa berubah menjadi pemberangusan liyan. Agama pemberi pengharapan dan pencerahan bisa menjelma sebaliknya

Namun manakala agama diperankan para ahlinya yaitu yang berilmu dan berahlak
Agama jadi merangkul, meneduhkan, mendamaikan, menentramkan

Maka sehebat apapun ilmu agama yang dimiliki
Jika tak beradab pasti ia akan terjungkal
Lihat saja iblis itu kurang apanya
Dia sudah beribadah ribuan tahun
Sudah pernah bermakrifat kepada Allah
Merasa berilmu
Namun dia tercampak
Hanya karena dia tak beradab

Agama diturunkan di muka bumi
Supaya manusia menjadi beradab dan bertuhan
Maka dahulukan adabmu sebelum engkau beramal
Sebab adab itu nomor satu
Satu adalah lambang tongkat berdiri
Maka tongkatkanlah lidahmu
Agar engkau bisa selalu beserta
Dan menyatu dengan yang Maha Satu.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun