Mohon tunggu...
ARIF FRAYOGO
ARIF FRAYOGO Mohon Tunggu... Mahasiswa - routone

polusi mimpi buruk

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Sembuh

25 Oktober 2021   01:00 Diperbarui: 25 Oktober 2021   01:17 114
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Keesokan pagi aku dibangunkan oleh Hara karna dia mendengan suara mas tara yang sedang mengamuk di dalam kamarnya,

"Mas Raka, bangun mas. Itu mas tara kenapa marah marah" sambil mengoyak oyakan badan ku.

Dengan setengah sadar bangun dari tidur aku langsung pergi ke kamar mas tara, berniat untuk mengecek keadaannya namun pintunya terkunci,

"Mas tara kenapa, buka pintunya mas" Tanyaku sambil menggedor gedor pintu kamarnya.

"Pintunya dikunci sama bapak" jawabnya dengan nada merintih kesakitan.

Seketika Ibu datang membawakan sarapan untuk aku dan Hara, ibu melihatku sedang mencoba membuka pintu kamar mas tara, ibu langsung melarang aku untuk membuka pintu kamar mas tara. aku bingung, namun ibu menjelaskan jika itu adalah efek samping pengobatannya selama 3 hari.

Tiga hari kemudian aku diperintahkan ibu untuk mengantarkan makan siang ke kamar mas tara. aku merasa takut, takut jika mas tara memberontak saat aku masuk. Sebelum membuka kunci pintu aku mencoba memanggil terlebih dahulu, namun tidak ada respon jawaban darinya. Aku pelan pelan mencoba masuk kedalam, aku melihat mas tara dalam keadaan tertidur akan tetapi wajahnya terlihat pucat seperti setan, dengan rasa panik aku memanggil ibu

"ibuuu...." Panggilku ke ibu dengan kencang

"ada apasih teriak teriak"

"masya allah, tara" panik ibu ketika melihat mas tara

Ibu mencoba membangunkan mas tara, namun mas tara tidak juga bangun. ibu mencoba untuk menelpon bapak untuk mengecek keadaanya. Mendengar telpon ibu tentang keadaan mas tara, bapak langsung  bergegas pulang.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun