Mohon tunggu...
Arif PrastyoWicaksono
Arif PrastyoWicaksono Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa

feb.uhamka.ac.id

Selanjutnya

Tutup

Financial

Awal Gebrakan Perekonomian Indonesia

1 November 2020   23:46 Diperbarui: 2 November 2020   00:18 179
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Finansial. Sumber ilustrasi: PEXELS/Stevepb

Perekonomian Indonesia dimulai sejak kemerdekaannya tanggal 17 Agustus 1945, dan sampai saat ini masih berjalan

Perekonomian Indonesia dibagi ke dalam tiga kurun waktu:

  • Orde Lama (1945 – 1966)
  • Orde Baru (1966 – 1998)
  • Orde Reformasi (1998 – Sekarang)

Perekonomian pada Masa Orde Lama

Pertumbuhan ekonomi yang terjadi pada saat orde lama Indonesia memiliki masalah dalam hal growt seperti, pada periode 1951-1966 pertumbuhan ekonomi hanya mencapai 2,7 persen per tahun dan kebijakan mencetak uang baru mengakibatkan inflasi tinggi 23,5 persen per tahun selama 1955-1960.

Nasionalisasi perusahaan asing (terutama milik Belanda) pada 1951

  • Tahun 1958 pemberlakuan UU No. 78/1958 tentang investasi Asing
  • Hal ini memperburuk perekonomian, termasuk penutupan Bursa Efek Jakarta pada 1958

Penggabungan semua bank milik pemerintah

  • Tahun 1965 mendirikan Bank Berjuang
  • Sistem perbankan hanya berfungsi sebagai pemasok dana proyek pemerintah

Angkatan kerja, pekerjaan, dan upah

  • Angkatan kerja: jumlah pengangguran sebanyak 1,8 juta dari 34,5 juta angkatan kerja
  • Pekerjaan: 72% di sektor pertanian; 9,5% di sektor jasa; 6,7% di sektor perdagangan & keuangan; 5,7% di sektor industri 

Neraca ekonomi nasional

  • Tahun 1955-1965 anggaran pemerintah mengalami defisit sebesar 137 persen  dari pendapatan

Perekonomian pada Masa Orde Baru

Pembangunan jangka panjang (Pelita) pemerintah berperan untuk mengatur untuk menstabilkan perkonomian

Pelita I (1969-1974)

  • Menitikberatkan pada pemeliharaan stabilitas perekonomian
  • Pertumbuhan ekonomi sebesar 8,56 persen per tahun

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun