Mohon tunggu...
Ariesandy Sanora
Ariesandy Sanora Mohon Tunggu... Lainnya - Selalu Mencari

Lahir dalam keprihatinan dan belajar mandiri dalam empati.

Selanjutnya

Tutup

Nature

Gambut, apakah Sarang Api?

20 Juli 2020   21:20 Diperbarui: 20 Juli 2020   21:11 97
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Nature. Sumber ilustrasi: Unsplash

Bicara tentang gambut, kita lantas diingatkan tentang kebakaran hutan yang kemudian memicu bencana Asap tahun 2015 dan di tahun tahun sebelumnya.

Masalah pada lahan gambut yang utama dan terutama adalah ancaman dari kerusakan karena deforestasi. Deforestasi terjadi bisa karena maraknya kebakaran hutan dan lahan, kemudian akibat peralihan fungsi lahan gambut yang entah kenapa menjadi areal konsesi.

Kenapa Gambut menjadi penting?

1. KARENA Kalau Gambut terbakar, bukan saja material gambut yg menjadi musnah, tetapi tanaman endemik rawa gambut pun bisa musnah, belum lagi nasib fauna yang ada didalamnya. Lalu, bencana asap pun akan terjadi. Dan krisis emisi karbon dengan sendirinya menyumbangkan pelepasan karbon dari gambut yang terbakar.

2. KARENA Kalau gambut tidak direstorasi, gambut akan menjadi kehilangan fungsi dalam mempertahankan emisi. Gambut dalam yang sejatinya adalah Hutan Rawa Gambut akan kehilangan rohnya. Ketika kemarau akan menjadi sumber api dan bencana asap, ketika hujan akan menjadi penyebab kebanjiran karena gambut kehilangan fungsi mempertahankan air.

3. KARENA Gambut adalah sumber kehidupan masyarakat desa yang lokasinya merupakan areal gambut. Apakah masyarakat ini merasakan kebaikan dari gambut apabila gambut terkonversi menjadi wilayah konsesi? Atau, ketika Proyek Lahan Gambut di era Presiden Soeharto menghancurkan kondisi gambut Kalimantan Tengah dan menyisakan legenda kebakaran hutan sejak tahun 1997 sampai sekarang?

Badan Restorasi Gambut berdiri paska kebakaran hutan dan lahan tahun 2015. Melalui Inpres No.01 thn 2016, Presiden Jokowi membentuk BRG.

LANTAS, apa yang dikerjakan BRG?

1. Pembasahan kembali / Rewetting,  karena gambut sejatinya adalah tanah basah unik yang mampu mengikat air 10 kali dari berat jenisnya, dan tidak teroksidasi jika kondisinya basah, dan jelas menjaga dari emisi karbon.

2. Penanaman Kembali / Revegetation, karena gambut sejatinya adalah areal rawa tanah basah dengan ekosistemnya yang khas, sehingga terjaga keanekaragaman hayati yang menjadi kekayaan bangsa.

3. Memulihkan kondisi ekonomi masyarakat Gambut / Revitalisasi Ekonomi, karena selama ini sebelum BRG, masyarakat hanya menjadi penonton ketika areal gambut mereka ter_eksploitasi dan di_eksploitasi. BRG memberikan banyak sekali ruang masyarakat dalam Desa Peduli Gambut untuk merencanakan perlindungan dan pengelolaan gambutnya, melakukan budidaya di lahan gambut dengan Tanpa Membakar serta mengembangkan Paludikultur untuk laham Gambut, dan menjaga Hutan Gambut dalam arena Perhutanan Sosial, dan beragam kegiatan yang penuh partisipasi dengan mengelaborasikan kearifan lokal dan budaya serta adat istiadat dalam pengelolaan gambut untuk peningkatan ekonomi. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun