Mohon tunggu...
ariel natanael
ariel natanael Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Hai Perkenalkan saya Ariel Natanael hobi saya suka membaca dan membuat artikel/ jurnal mengenai teknik sipil, keuangan, film, dsb. Jika berminat berdiskusi bisa email arielnatanael66@gmail.com terima kasih :)

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

The Silent Killer: Gula

8 Maret 2023   12:17 Diperbarui: 8 Maret 2023   12:28 101
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

Sebanyak 1,6 juta orang setiap tahun meninggal akibat penyakit ini, yang saat ini menyerang 422 juta orang secara global. Dalam beberapa dekade terakhir, jumlah kasus dan prevalensi Diabetes Mellitus (DM) sama-sama meningkat. Kesepakatan global telah dibuat untuk menghentikan peningkatan diabetes dan obesitas pada tahun 2025. Jumlah penderita DM di Indonesia mencapai 10,3 juta pada tahun 2017 sehingga menduduki peringkat ke-6 dunia. 

Mengikuti ketersediaan dan biaya makanan, variabel lingkungan, keluarga, dan individu secara signifikan mempengaruhi pilihan makanan masyarakat. Sejak awal kehidupan, manis favorit kami telah berlangsung sepanjang masa kanak-kanak. Hal ini menjelaskan mengapa penggunaan gula oleh masyarakat sangat tinggi sebagai sumber rasa manis. Padahal, konsumsi gula berlebihan diketahui meningkatkan risiko obesitas dan diabetes tipe 2.

Penyuluhan tentang perlunya mengurangi konsumsi gula bagi kesehatan merupakan salah satu cara untuk mengubah kebiasaan mengonsumsi gula dalam jumlah berlebihan seperti anjuran pemerintah. Melalui Presentasi diakhiri dengan latihan evaluasi pra-tes dan pasca-tes atau teknik konseling yang dirancang untuk mempromosikan pemahaman tentang tantangan yang terkait dengan konsumsi gula. Lantas jika kamu mengalami kegendutan atau kelebihan berat badan ideal, menyalahkan lemak yang berlebihan ? Kenapa tidak gula juga yang tersalahkan ?

Salah satu faktor penyebab bertambahnya lingkar perut adalah konsumsi gula dan lemak yang berlebihan. Tanda dan gejala peringatan dini penyakit tidak menular, seperti obesitas, yang berhubungan langsung dengan hiperglikemia, dapat diakibatkan oleh kondisi ini penyakit tidak menular (PTM). Lingkar perut merupakan salah satu pengukuran antropometri yang dapat digunakan untuk menilai status gizi, khususnya obesitas.

 Ada sebuah penelitian hubungan konsumsi gula dan lemak terhadap lingkaran perut yang berlokasi di Jakarta dan hasilnya mengejutkan yaitu: Pegawai yang bekerja di Jakarta tersebut ternyata sudah mengonsumsi gula melebihi anjuran. Jika kebiasaan makan tidak diubah, situasi ini dapat mengakibatkan obesitas dan kondisi termasuk hiperglikemia, yang dapat menyebabkan pradiabetes. Sangat penting bagi masyarakat untuk mengurangi asupan gula karena selain dapat meningkatkan kadar glukosa darah, gula juga dapat menyebabkan obesitas yang ditandai dengan membesarnya diameter lambung. Untuk menyajikan data yang lebih bermakna, penelitian selanjutnya diharapkan menggunakan populasi subjek lebih dari 50 individu dengan menggunakan metode wawancara semi kuantitatif FFQ.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun