"Nama besar bisa bikin geger, tapi tanpa strategi yang solid, hasilnya cuma bakal jadi cerita tanpa prestasi. Ini bukan cuma soal siapa yang duduk di kursi pelatih, tapi juga siapa yang benar-benar pegang kendali di balik layar."
Ketua Umum PSSI, Erick Thohir, baru aja bikin gebrakan besar dengan menunjuk Patrick Kluivert sebagai pelatih kepala Timnas Indonesia.
Keputusan ini langsung jadi bahan omongan banyak orang. Kenapa? Karena Kluivert emang legenda sepak bola Belanda yang namanya gede, tapi kalau soal pengalaman melatih, masih banyak tanda tanya.
Apakah ini langkah cerdas buat naik level atau justru taruhan yang bisa berisiko? Lebih jauh lagi, apakah Kluivert bakal benar-benar pegang kendali soal taktik, atau cuma jadi 'figura' dalam strategi besar Erick Thohir?
Yuk, kita bahas lebih dalam apa sebenarnya yang sedang dirancang PSSI dengan keputusan ini.
Patrick Kluivert: Nama Besar, Pengalaman Minim
Siapa yang nggak kenal Patrick Kluivert? Legenda Belanda ini pernah main di klub-klub elite kayak Ajax, Barcelona, dan Timnas Belanda.
Tapi kalau kita ngomongin soal karier kepelatihannya, jejaknya masih nggak terlalu gemilang. Mayoritas pengalamannya lebih banyak jadi asisten atau melatih tim junior, bukan menangani tim senior di kompetisi tingkat tinggi.
Kalau dibandingin sama Shin Tae-yong yang udah punya jam terbang di Piala Dunia, keputusan ini jelas bikin banyak orang garuk-garuk kepala.
Ini langkah berani atau malah taruhan yang berisiko tinggi? Apakah Erick Thohir lagi pasang strategi besar yang belum kita lihat, atau ini cuma coba-coba?
Di sisi lain, ada kemungkinan PSSI lagi main strategi branding. Nama besar Kluivert bisa jadi magnet buat pemain diaspora keturunan Belanda yang masih ragu buat gabung Timnas.
Selain itu, kehadiran sosok sekelas Kluivert bisa bikin Timnas lebih menarik di mata sponsor dan media global. Dengan figur Kluivert di kursi pelatih, mungkin bakal ada lebih banyak pemain diaspora yang kepincut buat bergabung.