Bilang juga ke anak, "Coba bayangin kalau main game juga ada puasanya!" Ramadan kan mengajarkan kita menahan diri dari hal-hal berlebihan, termasuk ngegame tanpa batas.
Lalu ajak ngobrol, misalnya dengan bertanya, "Menurut kamu, kalau main game kebanyakan, apa dampaknya?" Dengan begitu, mereka sendiri yang menyimpulkan tanpa merasa digurui.
Bisa juga kasih tantangan seru, seperti siapa yang bisa mengurangi waktu main game dan lebih banyak melakukan hal produktif bakal dapet hadiah kecil.
Di mana mereka bisa belajar mengontrol diri, mengatur waktu bermain dengan bijak, dan tetap fokus pada hal-hal bermanfaat selama Ramadan. Dengan pendekatan yang lebih santai dan menyenangkan, anak jadi lebih termotivasi buat ikut serta!
Selain itu, Ramadan juga mengajarkan anak tentang kesabaran dan empati. Ini bisa diterapkan dalam game juga, misalnya ngajarin anak untuk gak gampang marah kalau kalah, atau lebih menghargai teman satu tim daripada cuma fokus menang sendiri.
Seru kan kalau anak bisa belajar sambil tetap menikmati game, tapi dengan sikap yang lebih positif?
Kesimpulan: Game dan Karakter Anak
Game online gak selalu buruk, tergantung bagaimana cara anak memainkannya. Ramadan bisa jadi momen yang pas buat membentuk karakter anak agar lebih disiplin, sabar, dan bertanggung jawab dalam bermain game.
Dengan bimbingan yang bijak dan pendekatan yang menyenangkan, anak bisa belajar mengontrol diri tanpa merasa dikekang.
Jadi, kenapa gak kita manfaatkan Ramadan buat ngajarin anak menyeimbangkan waktu main game dan ibadah? Yuk, jadi lebih bijak dalam mengarahkan mereka!
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI